Sabtu, 2 November 2024

Bentrok Antar Pemuda di Halmahera Tengah, 4 Orang Diamankan Polisi

Ilustrasi bentrok antar pemuda (Ist/Kaidahmalut)

HALTENG, KAIDAH MALUT – Perkelahian antar pemuda terjadi di Desa Lelilef Waibulen, Halmahera Tengah, Maluku Utara, Jumat, 22 September 2023 malam.

Kericuhan yang terjadi di daerah lingkar tambang itu, dipicu oleh minuman keras (miras).

Kapolres Halmahera Tengah melalui Kasi Humas IPDA Ramly mengatakan, kericuhan ini berawal dari pesta miras sekelompok pemuda di kosan milik Heri Mangadil. Pemuda yang ikut pesta miras adalah Ricko, Jordan dan Ferli.

Tiba-tiba mereka didatangi Tio. Ia datang menanyakan kepada Ricko kabar Ricko menceritakan kejelekan dirinya dan istrinya.

“Dan langsung menandukkan kepalanya ke bagian wajah Ricko, sehingga mengalami perdarahan di bagian hidung,” tutur Ramly, Sabtu, 23 September 2023.

Tak terima kejadian itu, teman-teman Ricko langsung mengeroyok Tio hingga ia pun melarikan diri.

Selang beberapa waktu, istri Tio, Fatiah, mengumpulkan keluarganya. Mereka lalu menuju ke tempat kejadian awal sehingga pecahlah perkelahian antara dua kelompok tersebut. 

Perkelahian itu menyebabkan Samsir dari kelompok Tio mengalami luka tusukan di bagian perut.

“Tak lama kemudian, kelompok warga kerabat Samsir yang mendengar satu teman mereka mendapat tikaman dan luka sobek di bagian perut langsung melakukan sweeping dan pemukulan terhadap warga yang berasal dari daerah yang sama dengan Rocky di sekitar kos-kosan TKP hingga mengakibatkan konflik,” ungkap Ramly.

“Dari kejadian tersebut, tiga warga yang berasal satu daerah dengan Rocky mengalami luka bengkak di bagian wajah dan tubuh yakni saudara Jemasi, Roi, dan Arnold,” ujarnya.

Aparat gabungan langsung turun ke TKP, termasuk Kapolres, Dandim Weda, Wakapolres, Danki Brimob, dan Kabag Ops. Bersama pemerintah desa, tokoh agama dan tokoh pemuda setempat, mereka melakukan komunikasi dengan kedua kelompok yang bertikai agar membubarkan diri, dan tidak lagi main hakim sendiri.

Saat ini, kepolisian telah mengamankan empat orang yang terlibat sejak awal dalam insiden itu, dan melakukan pemeriksaan korban dan saksi.

“Pasca konflik, situasi saat ini sudah kondusif dan aktivitas warga kembali normal,” tandas Ramly. (*)