HALBAR, KAIDAH MALUT – Puluhan rumah warga rusak akibat hujan deras yang disertai angin kencang dan gelombang pasang di tiga Desa di Halmahera Barat (Halbar).
Berdasarkan data yang dihimpun Malut.kaidah.id dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Halbar, tiga desa yang terdampak bencana alam tersebut yakni Desa Peot, Desa Sasur Pantai dan Desa Gorogoro.
Kepala BPBD Halbar, M. Ade Fabanyo, saat ditemui diruang kerjanya menyampaikan, akibat dari gelombang pasang rumah warga yang berada di pesisir pantai seperti Desa peot, Sasur Pantai dan Gorogoro mengalami rusak berat.
“Saya langsung turun ke tiga lokasi itu, banyak rumah warga yang rusak akibat banjir rob. Sehingga beberapa hari ini kita punya konsentrasi disitu, karena sejauh ini kita baru menerima laporan dari ketiga desa tersebut,” kata Ade, Rabu, 8 Desember 2021.
Ia mengaku, BPBD bersama Pemerintah desa langsung mengevakuasi warga yang terdampak ke Balai desa.
Untuk Desa Peot sebanyak 20 rumah rusak, 2 diantaranya rusak berat dan 18 rumah rusak sedang.
Sementara di Desa Gorogoro sebanyak 61 rumah yang terdampak, dimana 7 rumah rusak ringan dan 7 rumah rusak berat. Sedangkan di Desa Sasur Pantai terdapat 1 rumah yang rusak berat.
Meski, akses jalan darat sangat sulit untuk ditempuh, namun pihaknya sudah berkoordinasi dengan Pemerintah desa setempat, untuk selalu menginformasikan kondisi warga yang terkena dampak.
“Desa Sasur Pantai dan Desa Gorogoro akses jalannya kurang bagus, sehingga sementara kita komunikasi dengan Dinas Sosial untuk segera sediakan bantuan dan mereka sudah sampaikan sudah siap,” ungkap Ade.
Ade berharap kepada seluruh Kepala Desa (Kades) yang berada di wilayah Halbar, khususnya yang tinggal di pesisir pantai dengan situasi ekstrim saat ini, agar segera bangun komunikasi dengan BPBD.
“Kita tidak tahu sampai sejauh mana banjir rob ini akan berlangsung, sehingga kami berharap segera bangun komunikasi dengan kami, serta bentuk tim dan posko siaga bencana sehingga gampang mendapatkan informasi terkait dengan kebencanaan yang saat ini diperhadapkan,” ujarnya.
“Kita akan membangun pos komando untuk mengantisipasi gelombang susulan, serta angin kencang dan hujan yang mengancam rumah warga,” tandas Ade.*