LABUHA, KAIDAH MALUT – Pembantu Ketua II Sekolah Tinggi Agama Islam (STAIA) Alkhairaat Labuha, Halmahera Selatan, resmi melantik Presiden dan Wakil Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Masa Bhakti 2021-2022, Selasa, 28 September 2021.
Pembantu Ketua II STAIA, Ridwan Latjadi, dalam sambutanya mewakili Ketua STAIA, menyampaikan selamat kepada Ketua BEM beserta pengurus yang baru saja dilantik.
“Mewakili Ketua STAIA, saya mengucapkan selamat kepada Ketua BEM dan pengurus yang baru saja dilantik. Sejak tahun 2012 lalu sejak kampus ini berdiri, di saat yang sama BEM juga dibentuk. Akan tetapi seiring berjalannya waktu, sempat fakum hingga beberapa generasi setelahnya,” kata Ridwan.
Padahal, sambung dia, seharusnya BEM memiliki peranan penting dan bukan hanya, memajukan kampus ini. Tetapi, bisa memberikan atensi, serta memberikan sosiali dan informasi kepada orangtua, bahwa STAIA itu eksistensinya seperti ini.
Sementara, Pembantu Ketua III, Jufri Lamoro, menyampaikan BEM harus menunjukan kiprahnya secara baik.
Menurutnya, Jika membaca sejarah kiprah BEM, justru BEM sangat luar biasa. Baik di internal kampus maupun di luar kampus.
“Jika kita bicara tentang eksistensi BEM, ini tentu memiliki sejarah panjang. Oleh karena itu, seluruh elemen tingkat bawah baik Himapro harus mendukung dan saling berkolaborasi demi tercapainya kerja-kerja BEM ke depan,” harap Jufri.
Sebagai organisasi intra kampus, kata Jufri, BEM harus mampu memposisikan diri menjawab seluruh kebutuhan mahasiswa, serta berkolaborasi dengan seluruh OKP eksternal kampus, guna menopang kemajuan kampus dan pengembangan mahasiswa.
“Karena selama ini eksistensi BEM tidak terlihat, maka besar harapan kami kepengurusan kali ini, memiliki tanggung jawab guna menunjukan eksistensinya,” katanya.
Kemajuan kampus juga, katanya, selain para dosen juga tidak terlepas dari partisipasi mahasiswa melalui kegiatan-kegiatan kelembagaan mahasiswa.
Selain prosesi pelantikan, kegiatan ini juga dirangkaikan dengan dialog interaktif yang bertajuk “Mengokohkan Intelektual Berjiwa Leadership dan Benilai Keislaman di Era 4.0”.*