Selasa, 3 Desember 2024

DPRD Kota Ternate Minta Dinkes Sosialisasi Vaksin Secara Masif

Ketua DPRD Kota Ternate, Muhajirin Bailussy | Foto : Malut Kaidah/Nita

TERNATE, MALUT KAIDAH – Pimpinan DPRD Kota Ternate, meminta Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat melakukan sosialisasi vaksinasi kepada warga secara masif, baik dari aspek kesehatan maupun aspek keagamaan.

“Segera siapkan skenario vaksin, baik sarana dan prasarana, alatnya dan obat vaksin. Skenario membangun kesadaran agar masyarakat melakukan vaksin,” tegas Ketua DPRD Kota Ternate, Muhajirin Bailussy, Senin, 26 Juli 2021.

Pasalnya, kata dia, anggaran penangangan Covid-19 sebesar Rp15 miliar, yang baru di airkan sekira lebih Rp5 miliar. Sedangkan anggaran vaksin di Dinkes senilai Rp23 miliar, tapi yang baru terealisasi Rp1 miliar.

“Serapannya sangat rendah,” ujarnya.

Muhajirin menegaskan, Dinkes harus secara masif melakukan sosialisasi kepada warga, dengan membuat skema yang terukur sehingga tertata sampai di tingkat kelurahan dan RT.

“RT dan stakeholder yang lain dilibatkan, agar mereka dapat menyampaikan kepada warg, tapi pendekatan dari sisi kesehatan dan keagamaan,” ucapnya.

Selain itu, kata Muhajirin, tenaga medis juga harus menjelaskan vaksinasi dari aspek kesehatan itu tidak berbahaya, sedangkan dari aspek keagamaan Majelis Ulama Indonesia (MUI) sudah mengeluarkan rekomendasi untuk bisa divaksin, agar tidak ada kontroversi.

“Warga juga, kalau ada riwayat penyakit jantung dan epilepsi harus terbuka ke pihak medis,” terangnya.

DPRD mendesak Dinas Kesehatan Ternate, agar milibatkan tenaga kesehatan di tingkat bawah.

“Tenaga dibawah juga dilibatkan, jangan bermain di level atas saja,” tegas Muhajirin.

Sekretaris Satgas Covid-19 Kota Ternate, M.Arif Gani, mengaku dengan kondisi sekarang ini, sekira 16 perse warga yang terpapar Covid-19.

“Kalau ikut kriteria zonasi, kita sudah berada di zona oranye sejak Jumat kemarin,” ungkapnya.

Ia menjelaskan, sesuai protap, tim Satgas Kota Ternate sudah melaksanakan tupoksinya, dan capaian kasus aktif tinggal 16 persen, karena sudah banyak yang sembuh.

“Artinya kita sudah bekerja maksimal untuk memberikan penanganan terhadap dampak dari Covid-19, dan ini baik kepada masyarakat,” tutupnya.*

Penulis: Yunita Kadir