TERNATE, KAIDAH MALUT – Konsorsium Advokasi Tambang (KATAM) Maluku Utara mendesak PT Wanatiara Persada (WTP) bertanggungjawab sepenuhnya, atas insiden tenggelamnya kapal tongkang pengangkut feronikel, Sabtu, 08 April 2023.
Insiden itu membuat 4.000 ton feronikel ikut tenggelam ke laut Pulau Obi, Halmahera Selatan, bersama seorang pekerja.
“Tenggelamnya kapal tongkang beserta ribuan feronikel di dasar laut tentu mempunyai dampak yang sangat besar. Tidak hanya terhadap biota laut, akan tetapi juga pada masyarakat yang mengonsumsi ikan di area berdampak,” ujar Koordinator KATAM Muhlis Ibrahim kepada Kaidah Malut, Selasa, 11 April 2023.
Di samping itu, sambungnya, pencemaran laut yang dilakukan PT WTP sangat bersinggungan dengan implementasi agenda biru nasional dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi kelautan yang lebih berkelanjutan.
“Olehnya itu penting untuk segera diatasi,” tegasnya.
Muhlis mendesak pemerintah, dalam hal ini Dinas Lingkungan Hidup (DLH), harus transparan menyampaikan hasil investigasi ke publik Maluku Utara.
“Kami hanya ingatkan, jangan ada persekongkolan dalam hal memanipulasi laporan tingkat kerusakan laut,” katanya mewanti-wanti.
KATAM, kata dia, bakal terus mengawal persoalan ini hingga tuntas.
“Publik juga ikut memantau ini. Sebab satu insiden sektor pertambangan bisa berdampak sangat luas terhadap masa depan ekosistem laut kita,” tandas Muhlis. (*)