TERNATE, KAIDAH MALUT – Semakin banyaknya Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) di Kota Ternate, membuat Dinas Sosial (Dinsos) sulit melakukan penertiban dan penanganan.
Kepala Dinsos Kota Ternate, Burhanuddin Abdul Kadir kepada malut kaidah.com mengaku, pihaknya kesulitan menangani ODGJ yang terus bermunculan di Kota Ternate.
Bahkan, hampir setiap harinya jumlah ODGJ selalu bertambah dan sulit untuk mendapatkan data, baik dari pihak keluarga maupun domisili ODGJ itu sendiri.
Burhanuddin mengungkapkan, pihaknya sampai saat ini masih terus berupaya, agar ODGJ bisa terdata sehingga semuanya bisa terdata.
Sementara dari sisi anggaran, ia menyebutkan masih menjadi kendala, ditambah juga dengan SDM di Dinsos yang terbilang minim.
“Anggaran operasional di Dinsos untuk tangani ODGJ itu yang menjadi kendala, SDM para petugas yang ada di Dinsos juga kurang maksimal, tapi kita tetap berupaya untuk hal itu,” kata Burhanuddin, Jumat, 16 September 2022.
ODGJ di Kota Ternate ada yang berkeliaran dan ada juga yang tetap berdiam dirumah. Sementara ODGJ yang berkeliaran sulit untuk didata.
“Yang berkeliaran itu ada sekitar 20 orang. Petugas kami pernah mencari tahu identitas maupun domisili ODGJ tersebut, namun tidak terlacak. Karena mereka (ODGJ) berpindah-pindah setiap harinya, jadi petugas juga sulit melakukan pendataan,” jelas Burhanuddin.
Walau begitu, sejauh ini Pemkot Ternate sudah berkoordinasi dengan Pemprov Maluku Utara, untuk bersama melakukan penanganan ODGJ di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Sofifi.
“Provinsi ada RSJ, kami sudah koordinasi, tapi untuk biaya pengobatannya mereka hitungnya umum, sementara anggaran penanganan kita terbatas. Sehingga harus butuh banyak dukungan juga,” pungkasnya. (*)