TERNATE, KAIDAH MALUT – Meningkatnya kasus hepatitis akut di Indonesia, hingga kini belum juga diketahui penyebabnya.
Dilansir dari media Kompas.com, bahwa hingga Senin, 09 Mei 2022 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengungkapkan, ada 15 kasus hepatitis akut di Indonesia.
Jumlah tersebut meningkat dibandingkan sehari sebelumnya. Dimana, Kemenkes sebelumnya menyebut ada empat kasus dugaan penularan hepatitis akut di Indonesia.
Adapun 15 kasus hepatitis akut terdeteksi di 5 provinsi yaitu, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Sumatera Barat dan Bangka Belitung.
Sementara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Ternate, Nurbaity Radjabessy saat ditemui, Kamis, 12 Mei 2022 mengaku, jika hepatitis akut belum terdeteksi di Ternate.
Bahkan, ia juga masih belum tahu apakah penularan hepatitis tersebut ada kaitannya dengan virus Corona atau tidak.
“Kami juga belum tahu apa ini ada hubungannya dengan Covid-19 atau tidak, tapi yang pasti hingga saat ini di Ternate belum ada kasus hepatitis akut,” ungkapnya.
Menurut Nurbaity, hepatitis akut dapat menyerang manusia dari usia bayi 11 bulan hingga anak-anak berusia 16 tahun. Gejalanya pun, bisa terlihat jelas dengan adanya kondisi kulit dan bola mata yang menguning, badan lemas, dan diare.
“Hepatitis akut itu menyerang mulai dari bayi 11 bulan sampai usia 16 tahun,” tambahnya.
Sementara untuk penularan bisa melalui keringat.
“Jadi kalau penyakit hepatitis itu bisa menular lewat keringat. Jadi jangan bersentuhan karena itu cepat sekali tertular,” imbuhnya.
Nurbaity juga mengimbau kepada masyarakat Kota Ternate, agar tetap menjaga kebersihan, pola makan yang teratur dan istirahat yang cukup.
“Ini sama hal juga dengan Covid-19 kita harus jaga kebersihan selalu,” tandasnya.*