Selasa, 26 November 2024

Talas Center Lestarikan Bahasa Ternate Melalui Program Kerja Tahun 2022

Pengurus Talas Center bersama Jogugu Kesultanan Ternate | Foto : Nella/Kaidah Malut

TERNATE, KAIDAH MALUT – Komunitas Talas Center Anti Narkoba jalin silahturahmi bersama Sultan Ternate Hidayatullah Mudafar Syah beserta Jogugu Mahmud Zulkiram, sekaligus sejumlah perangkat adat Kesultanan Ternate, Sabtu, 05 Maret 2022.

Silahturahmi dalam rangka meminta restu program kerja tahun 2022 yaitu pelestarian bahasa Ternate.

Koordinator Talas Center, Erita Fitrana, Talas Center dari tahun 2018 bergerak dibeberapa isu diantaranya kemanusiaan, pemberdayaan, pendidikan dan lingkungan. Program pelestarian bahasa daerah ini, kata Erita, karena mendapat masukan bahwa bahasa Ternate sebagai bahasa ibu.

“Kami mengedepankan peribahasa, dimana bumi berpijak disitulah langgit di junjung. Bahasa asli Ternate belakangan anak muda sudah mulai terguras, maka sebagai anak muda kami Talas Center harus bergerak memulia, terlepas dari banyak kalangan sudah lakukan alangkah baiknya kami juga ikut berpartisipasi,” kata Erita.

“Semoga program ini berjalan lancar dan mendapat dukungan Pemda,” sambung Erita.

Sementara itu, Sultan Ternate memberikan apresiasi bagi program Talas Center Anti Narkoba.

Sultan Ternate menyebutkan, kebijakan pro terhadap pelestarian bahasa Ternate selama ini, tidak dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) secara maksimal.

Padahal, sambung Sultan, ini harus fokus dan menyentuh subtansi yaitu transformasi budaya lewat pendidikan.

Sultan Ternate berharap, Pemerintah daerah (Pemda) melakukan evaluasi, soal kurikulum muatan lokal dengan memberikan contoh seperti bagaimana bahasa Sunda itu mendapat penekanan dari jajaran Pemda setempat, lewat instrumen pendidikan dari jenjang PAUD hingga SMA.

Pembina Talas Center, Nurlaela Syarif mengatakan, ini merupakan tamparan keras bagi DPRD Kota Ternate, sebab, Nella yang juga sebagai anggota Komisi 3 pada bidang kebudayaan, sangat menyadari selama ini sebagai perwakilan rakyat sangat lemah dalam isu dan kebijakan pelestarian bahasa Ternate dan Adat Se Atorang.

“Ini menjadi pukulan atas apa yang menjadi nasehat dari Sultan Ternate. Sebagai wakil rakyat harus berpihak dan mendorong kebijakan ini lebih maksimal di parlemen, ujar Nurlaela.

Sekadar diketahui, Program pelestarian bahasa Ternate yang dilaksanakan Talas Center ini, secara sukarelawan dan mengandeng komunitas literasi se Kota Ternate.

Teknis programnya akan membuat kursus bahasa Ternate mulai dari tingkatan basic advance dan intermediate di kalangan generasi muda.

Setiap komunitas akan diajak mengajukan model programnya, dan Talas Center akan mendonasi setiap program komunitas literasi yang terpilih untuk dilaksanakan selama 3 bulan sembari dilakukan evaluasi.*