HALBAR, KAIDAH MALUT – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Halmahera Barat teken MoU dengan Universitas Nasional (Unas) Jakarta tentang pengembangan komoditas jahe merah di Halbar.
MoU yang ditandatangani oleh Bupati Halbar, James Uang ini bertujuan untuk hilirisasi produk olahan turunan dari jahe merah. Dengan harapan, petani jahe merah di Halbar lebih sejahtera, lantaran hasil tanaman sudah memiliki pasar yang jelas.
Kepala Dinas Pertanian Halbar, Hendrik mengatakan, Pemda sangat mendukung kerjasama tersebut. Menurutnya, ini adalah kolaborasi untuk mensejahterakan petani jahe merah yang ada di Halbar.
“Dukungan dari Pemda sendiri menyediakan bangunan untuk dijadikan tempat pengolahan produk, sementara sebagian mesin pengolahan akan disediakan pihak Unas,” kata Hendrik, Senin, 26 September 2022.
Ia bilang, potensi jahe merah sangat besar karena kesuburan tanah di Halbar sangat mendukung kesuburan tanaman.
Jahe merah juga dianggapnya salah satu keunggulan produk organik Halbar. Sebab, budidaya yang dilakukan petani tidak menggunakan pupuk kimia.
“Sehingga ini yang membedakan jahe merah di Halbar dengan daerah lain,” ucap dia.
Sementara, Wakil Rektor Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat dan Kerjasama Unas yang jugs selaku Koordinator Tim, Ernawati Sinaga menjelaskan, kegiatan ini merupakan bagian dari program Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud Indonesia, melalui platform Kedaulatan Indonesia dalam Reka Cipta (Kedaireka).
Tujuan dari program ini, yaitu untuk meningkatkan kolaborasi perguruan tinggi dan industri, dengan menciptakan inovasi dan hilirisasi produk riset kampus.
“Dan untuk Halbar sendiri, yaitu untuk pengembangan jahe merah. Kita akan melakukan pengembangan komoditas jahe merah dengan melakukan pengolahan produk turunan jahe merah, menjadi berbagai aneka produk yang dapat menambah nilai tambah dari jahe merah sendiri,” jelasnya.
Dikatakannya, kunjungan awal ke Halbar ini yakni dengan melakukan Focus Group Discussion (FGD), untuk membedah permasalahan jahe merah. Dari hasil FGD telah disepakati bahwa, potensi jahe merah di Halbar sangat besar. Meski dari segi marketing, harga jahe merah tak sepadan dengan biaya produksi yang dikeluarkan petani.
Sementara Unas, sambung dia, yaitu memfasilitasi dengan membuat platform digital marketing, yang akan membantu pemasaran produk olahan jahe merah lebih luas ke seluruh Indonesia, bahkan ke mancanegara.
“Kemudian kami juga akan kembali ke Jakarta dengan membawa sampel jahe merah untuk diteliti. Nantinya hasil dari sample ini akan dilihat produk olahan terbaik apa yang cocok, untuk dikembangkan misalnya obat, atau makanan dan minuman,” tutupnya. (*)