TERNATE, KAIDAH MALUT – Memasuki pengujung tahun 2022, capaian retribusi yang dikelola Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Ternate belum capai target.
Sebelumnya, untuk target retribusi sebesar Rp13 miliar, tetapi hingga November 2022 capaian yang diperoleh hanya Rp10 miliar lebih.
Kepala Disperindag Kota Ternate, Muchlis Djumadil mengaku, pihaknya terus berupaya untuk target yang diberikan, namun lagi-lagi terkendala objek pendapatan yang banyak hilang. Seperti, sambung dia, pembangunan 11 stand food di belakang Jatiland Mall yang batal dikerjakan.
Ini tentu berimbas pada pendapatan retribusi. Sebab, saat puluhan pedagang ini dialokasikan ke kawasan Benteng Oranje dan area Pasar Kota Baru, Disperindag tidak bisa menagih retribusi, dengan alasan dari pedagang yang sudah mengeluarkan biaya operasional begitu besar saat dipindahkan.
“Dengan waktu yang singkat ini, kami tetap mengoptimalkan PAD, sehingga nantinya bisa mencapai Rp11 miliar. Paling tidak dalam sisa waktu di tahun ini, kami optimis bisa capai itu,” terangnya.
Berdasarkan data Disperindag, ada 30 pedagang yang terdaftar, namun yang aktif saat ini hanya 15 pedagang sedangkan sisanya memilih, untuk beristirahat menunggu hingga penataan pusat kuliner selesai.
“Dengan alasan toleransi kami ke pedagang, maka itu kami belum menagih retribusi. Di tahun 2023 baru kami mulai tagih lagi, karena mereka banyak juga yang istirahat,” pungkasnya. (*)