TERNATE, KAIDAH MALUT – Solidaritas Aksi Mahasiswa Untuk Rakyat Indonesia (Samurai) Maluku Utara (Malut) merayakan hari jadinya ke 22 tahun, dengan menggelar Focus Grup Diskusi (FGD).
Kegiatan berlangsung selama dua hari, 27-28 Mei 2022 di aula Kantor Wali Kota Ternate, Jalan Pahlawan Revolusi.
Pada perayaan hari jadi kali ini, Samurai Malut menggelar dua kegiatan, diantaranya temu Camerad dengan tema ‘Bergerak Solidaritas, Nyali Intelektualitas’ yang sudah dilakukan malam tadi, kemudian FGD dengan tema besar ‘Gerakan Ternate, Peduli Lingkungan Hidup’ yang berlangsung, Sabtu, 28 Mei 2022 malam, di aula Kantor Wali Kota Ternate.
Presidium Samurai Malut, Rian Momole saat diwawancarai mengatakan, di hari jadi yang ke 22 tahun ini merupakan hari besar untuk seluruh anggota Samurai Malut dari tingkat Distrik, Komiter Pengurus Pusat (KPP), Dewan Syuro dan Dewan Pendiri Samurai Malut.
“Kami melakukan dua item kegiatan, yang pertama temu Camerad dan sudah di selenggarakan pas pembukaan malam Sabtu, dan yang kedua FGD di selenggarakan malam ini pukul 20.00 WIT nanti,” kata Rian, Sabtu, 28 Mei 2022.
Untuk FGD yang dihelat malam ini, panitia kongres Samurai melibatkan seluruh OKP tokoh masyarakat. Karena FGD dilakukan terbuka dan menghadirkan pemateri dari beberapa lembaga negara yang ada di Kota Ternate, baik itu Kepolisian, TNI, Akademisi, dari Dinas Kesehatan, Jurnalis, dan Pemerintah Kota.
“Kami hadirkan beberapa lembaga negara yang ada di Kota Ternate, agar berdiskusi terbuka dengan para tamu undangan, yang pasti diskusi soal problem mendasar di Kota Ternate,” terang Rian.
Dengan mengangkat tema peduli lingkungan, Rian menyebut hal tersebut yang paling urgen atau masalah terbesar yang dihadapi masyarakat Kota Ternate.
Agar, sambung dia, didorong bersama-sama dengan setiap lembaga, maupun kalangan masyarakat untuk menuntaskan masalah lingkungan.
“Samurai Malut, mengangkat tema tersebut sesuai dengan hasil investigasi di lapangan yang dilakukan kawan-kawan Samurai selama dua bulan lebih, dan itu teridentifikasi sampah dalam sehari mencapai besaran ton, jadi kalau sebulan puluhan bahkan ratusan ton sampah,” imbuhnya.
Rian menambahkan, dari hasil diskusi nanti, pihaknya akan melakukan kerja sama serta mempersiapkan rekomendasi ke Pemerintah Kota Ternate, dalam bentuk MoU, agar sama-sama berkomitmen mendorong persoalan lingkungan.
“Intinya kami berharap kerja sama mendorong masalah lingkungan di Kota Ternate ini, hingga dapat diatasi, dan yang pastinya masalah lingkungan ini dapat di selesaikan. Kami akan mendorong masalah yang lain juga. Yang terpenting diselesaikan satu-satu biar tidak tumpang tindih dalam menyelesaikan masalah,” tukasnya.*