Senin, 20 Januari 2025

Aksi Jilid II, Polisi Blokade Kantor Wali Kota Ternate dengan Kawat Berduri

Polisi blokade depan Kantor Wali Kota Ternate dengan kawat berduri/Foto : Fany (Kaidahmalut)

TERNATE, KAIDAH MALUT – Kapolres Ternate, AKBP Andik Purnomo Sigit mengungkapkan, sebanyak 550 personel polisi dikerahkan untuk melakukan pengamanan, aksi jilid II di Kantor Wali Kota Ternate, Senin, 18 April 2022.

Ratusan anggota polisi ini ditempatkan pada beberapa titik-titik objek vital di Kota Ternate, serta di sejumlah SPBU, guna menghindari aksi-aksi yang mungkin saja ditunggangi atau diprovokasi.

Amatan malut.kaidah.id, polisi memblokade sebagian Jalan Pahlawan Revolusi, tepatnya di depan Kantor Wali Kota Ternate dengan kawat berduri.

Andik mengatakan, pemasangan kawat berduri dilakukan guna mengantisipasi terjadinya bentrok massa aksi dengan petugas. Selain itu, lanjut Andik, pemasangan ini juga bertujuan untuk menjauhkan pendemo dengan objek-objek yang sering menjadi sasaran kerusakan.

“Sengaja ini saya pasang untuk menghindari konflik bertemunya petugas dengan pengunjuk rasa nanti. Sehingga diharapkan, dengan kita tidak bertemu langsung, maka suasana akan tetap kondusif,” kata Andik saat diwawancara di lokasi pengamanan.

Dalam aksi jilid II ini, Andik mengaku ada 10.000 massa aksi yang akan melakukan unjuk rasa.

Tuntutannya pun masih sama dengan aksi pertama di 11 April 2022 yakni, menuntut harga bahan bakar minyak (BBM) segera diturunkan, sekaligus menagih janji Pemerintah Kota (Pemkot) Ternate, sebagaimana telah melakukan hearing bersama massa aksi pada aksi jilid I.

Andik berharap, unjuk rasa kali ini bisa dilakukan dengan tertib dan tidak ada yang anarkis. Sehingga aspirasi yang disampaikan bisa diterima.

Andik menambahkan, pihaknya tetap melakukan pengamanan hingga beberapa hari kedepan, sebab, sambung Andik, bakal ada aksi selanjutnya dalam pekan ini.

“Aksi selanjutnya kemungkinan ada lagi, karena surat yang masuk saya untuk hari ini ada tiga surat. Pertama itu ada 10.000 orang yang unjuk rasa, dan surat berikut sekitar 300 dan berikut 200 massa aksi,” tandasnya.*