“Secara tidak langsung Kora-kora (perahu tradisional) di Maluku Utara ini telah menjadi sebuah istilah yang telah lama dikenal sejak dahulu sekaligus menjadi sebuah kesadaran maritim yang berjaya pada zaman dahulu. Jika dilihat dari aspek kekinian, Maluku Utara telah mampuh menciptakan keamanan diwilayah maritim sebagaimana yang dimaksud oleh doktrin maritim itu sendiri, yaitu mengandalkan kelautan sebagai ajang pertahanan kerajaan/kesultanan pada masa lalu,” jelasnya.
Rustam melanjutkan, Pada masa kekinian, meskipun kora-kora tak lagi dijadikan sebagai moda transportasi utama, namun memiliki sejarah kejayaan dan kegemilangan yang telah menorehkan tintas emas untuk mengukir eksistensi kejayaan negeri asal rempah dunia Maluku khususnya Maluku Utara.
“Pada konteks inilah Kora-kora telah ditafsir ulang sebagai sebuah event kepariwisataan daerah yang telah berlangsung pada setiap tahunnya sejak tahun 2011 hingga kini,” tambahnya.
Ia mengungkapkan, Kora-kora pada masa kerajaan/kesultanan, tidak saja menjadi alat transportasi laut (perahu) untuk memperluas ekspansi kekuasaan politik semata melainkan dapat menjadi simbol penyemangat sekaligus menjadi sarana penting dalam memastikan waktu bulan suci Ramadhan.
Dimana para Sangaji selaku utusan Kesultanan Ternate yang bertugas di masing-masing wilayah berdatangan dengan menggunakan perahu Kora-kora secara serentak sehingga terlihat ramai di lautan depan kedaton Kesultanan, untuk menunggu dan mendapat kepastian terkait penentuan bulan Ramdhan.
Para Sangaji yang datang secara massal dari berbagai negeri tersebut setelah mendapatkan keputusan resmi Kesultanan, kemudian kembali ke wilayah tugasnya untuk disampaikan kepada masyarakatnya masing-masing.
Arry N Kasmarang, selaku Project Assistant Literasi Digital provinsi Maluku Utara mengaku kalau Kegiatan Talkshow Makin Cakap Digital yang akan digelar dalam rangkaian Pesta Kolaborasi, menghadirkan para narasumber yang telah bersertifikat TOT Literasi Digital 2024, antara lain: Sasmita Abdurahman, S.Kom.,M.Si, Abdul Jalil, ST.,MT, Dr (Cand). Ir. Mohamad Jamil, ST., MT, IPM., Asean Eng., Rustam P. Mahli (Kepala Dinas Pariwisata Kota Ternate).
Talkshow ini akan dipandu oleh Refianta Rizfani selaku moderator dan juga M. Alief Zidane / Pricillia Kharie (konten kreator) selaku Master of Ceremony, dan tentunya tidak kalah serunya adalah aksi panggung para bintang tamu dan sederet rangkaian acara spektakuler lainnya dalam kemasan special event Pesta Kolaborasi.
Seperti gelaran event ID Band Festival, Tribute Thae Umar, Kolaborasi Parade Drum, Parodi Paniki Batman, Performance Musisi Milenial, Musikalisasi D’Facto, Kolaborasi Raper Ternate, Launching Festival Kora-Kora, Promosi Fakultas Perikanan dan Kelautan Unkhair, Sharing Session Quo VadisGenerasi Indonesia Drum Ternate, To Nonako #2.
“Tentunya masih banyak keseruan dan penampilan menarik dari para musisi terbaik yang dijamin mampuh menghipnotis audiens pada rangkaian kegiatan talkshow Literasi Digital kali ini.” Pungkas Arry sapaan akrab Arry N Kasmarang.