“Yang pertama dilihat dari kerja-kerja lapangan yang sudah dilakukan kandidat, selain itu kami juga melihat survei dan kami juga melihat sejauh mana komitmen kandidat terhadap PDIP di Maluku Utara,” ungkapnya.
Muhammad Sinen bilang, PDIP adalah partai bebas, nasionalis dan selalu melihat kerja nyata di lapangan, sehingga siapa saja yang mendaftar di PDIP tentu itu adalah putra terbaik Maluku Utara.
“Tapi tidak semua putra terbaik ini akan direkomendasikan, jadi di antara beberapa bakal calon pastinya kami akan pilih yang paling terbaik untuk diusung. Jadi yang diputuskan ibu Megawati itu adalah paling terbaik, dan mudah-mudahan ke Sultan Tidore,” bebernya.
Keyakinan Muhammad Sinen itu juga, didasari adanya ikatan sejarah antara PDIP dan Tidore di masa perjuangan Irian Barat. Sinyal restu dari partai Banteng itupula, semakin kuat dengan beredarnya foto ‘mesra’ Sultan dan Muhammad Sinen di sejumlah kesempatan. “Soal foto sering bersama, itu karena kebetulan juga yang paling intens komunikasi hanya Sultan, dan yang lain hanya LO,” ucapnya.
Dirinya menekankan, dari 10 DPC kabupaten kota ada 9 DPC yang mengusulakan nama Sultan Tidore untuk calon gubernur dari PDIP. “Minus Tidore ya,” timpalnya.
Sementara itu, Sultan Tidore saat diwawancarai mengungkapkan,p keinginannya untuk berada dinsatu jemaah guna membangun Maluku Utara. Itu artinya, potensi koalisi dengan siapa saja, lanjut Sultan, sangat penting.
“Tetapi terakhir, kalau sampai saya sudah memenuhi syarat, saya rasa itu sudah cukup. Apapun namanya mau itu bentuk miniatur yang besar, sepanjang itu memenuhi syarat formal dan sesuai dengan aturan yang ada tentu kita jalan. Dan PDIP ada di dalam,” pungkas Sultan. (*)