TERNATE, KAIDAH MALUT – DPD Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Provinsi Maluku Utara, menerima formulir pendaftaran bakal calon gubernur Sultan Tidore, Husain Alting Sjah.
Formulir diserahkan langsung oleh Sultan Tidore yang didampingi ketua tim pemenangan, Asghar Saleh beserta rombongan pendukung, dan diterima oleh Ketua DPD PDI Perjuangan Malut, Muhammad Sinen, Selasa, 07 Mei 2024 sore.
Muhammad Sinen dalam konferensi pers menyatakan, ada dua berkas yang dimasukkan ke sekretariat yaitu berkas milik bakal calon Benny Laos yang diwakili tim LO, dan berkas pendaftaran milik Husain Alting Sjah yang diserahkan langsung oleh bakal calon.
“Bagi tim LO yang datang tentu yang menerima adalah petugas penjaringan, sedangkan saya harus ada di sini dan menerima berkas Sultan karena yang bersangkutan sebagai bakal calon yang mengantarkan berkasnya sendiri,” kata Muhammad Sinen.
Terlepas dari bakal calon gubernur, kata Muhammad Sinen, Husain juga merupakan Sultan Tidore yang bagi PDIP ini adalah satu kehormatan dan kebanggaan.
Menurut Wakil Wali Kota Tidore dua periode itu, PDIP mempunyai aturan partai yakni Peraturan Partai Nomor 24 Tahun 2017 tentang Perolehan Kursi di Parlemen kemudian di bawah 20 persen, maka diberi kebebasan kepada siapa saja yang maju sebagai kandidat kepala daerah di PDIP. Bahkan, untuk wakil pasangan sepenuhnya diserahkan kepada kandidat. Meski begitu, dirinya menegaskan, pihaknya tetap melakukan seleksi yang nantinya akan diserahkan ke DPP PDIP, untuk menentukan dan memberikan keputusan.
“Yang pertama dilihat dari kerja-kerja lapangan yang sudah dilakukan kandidat, selain itu kami juga melihat survei dan kami juga melihat sejauh mana komitmen kandidat terhadap PDIP di Maluku Utara,” ungkapnya.
Muhammad Sinen bilang, PDIP adalah partai bebas, nasionalis dan selalu melihat kerja nyata di lapangan, sehingga siapa saja yang mendaftar di PDIP tentu itu adalah putra terbaik Maluku Utara.
“Tapi tidak semua putra terbaik ini akan direkomendasikan, jadi di antara beberapa bakal calon pastinya kami akan pilih yang paling terbaik untuk diusung. Jadi yang diputuskan ibu Megawati itu adalah paling terbaik, dan mudah-mudahan ke Sultan Tidore,” bebernya.
Keyakinan Muhammad Sinen itu juga, didasari adanya ikatan sejarah antara PDIP dan Tidore di masa perjuangan Irian Barat. Sinyal restu dari partai Banteng itupula, semakin kuat dengan beredarnya foto ‘mesra’ Sultan dan Muhammad Sinen di sejumlah kesempatan. “Soal foto sering bersama, itu karena kebetulan juga yang paling intens komunikasi hanya Sultan, dan yang lain hanya LO,” ucapnya.
Dirinya menekankan, dari 10 DPC kabupaten kota ada 9 DPC yang mengusulakan nama Sultan Tidore untuk calon gubernur dari PDIP. “Minus Tidore ya,” timpalnya.
Sementara itu, Sultan Tidore saat diwawancarai mengungkapkan,p keinginannya untuk berada dinsatu jemaah guna membangun Maluku Utara. Itu artinya, potensi koalisi dengan siapa saja, lanjut Sultan, sangat penting.
“Tetapi terakhir, kalau sampai saya sudah memenuhi syarat, saya rasa itu sudah cukup. Apapun namanya mau itu bentuk miniatur yang besar, sepanjang itu memenuhi syarat formal dan sesuai dengan aturan yang ada tentu kita jalan. Dan PDIP ada di dalam,” pungkas Sultan. (*)

Tinggalkan Balasan