“Saya sangat berterima kasih kepada Ayah Erik, karena telah memberikan kepercayaan kepada saya. Melalui Juru Bicara Ali Ibrahim dan Muhammad Sinen pada kontestasi pilkada 2020 kemarin, tentu ini merupakan sebuah proses yang memotivasi diri saya, untuk terus berjuang di panggung politik,” ungkap Ardiansyah.
Mantan Anggota DPRD Tidore periode 2014 – 2019 ini mengaku, sebagai politisi dirinya tidak mengenal kata mati dalam dunia politik. Jika saja harus dibunuh dan mati satu kali, maka harus bangkit dan hidup kembali berkali-kali. Semangat inilah yang dipelajarinya dari seorang Muhammad Sinen.
“Bagi saya, Ayah Erik adalah sang motivator dalam karier politik saya di tahun 2024 ini. Saya tidak hanya sekedar memuji untuk menyenangkan hati beliau, melainkan inilah fakta yang saya alami selama bergabung dengan PDIP,” timpalnya.
Sementara Muhammad Sinen dalam orasi politiknya menegaskan, dari 11 kursi, PDI Perjuangan Tidore menargetkan 7 kursi untuk caleg di dapil 2.
“PDIP dalam merekrut caleg itu ada tahapan yang harus dilalui, seperti tes psikologi dan lain sebagainya. Sehingga PDIP dalam menyambut pesta demokrasi 2024, sudah sangat siap untuk memenangkan pertempuran ini,” ujar Muhammad.
Menurut Wakil Wali Kota Tidore Kepulauan ini, PDIP merupakan partai wong cilik yang diwajibkan selalu dekat dengan rakyat kecil. Olehnya itu, setiap kader-kader PDIP harus mampu melayani kebutuhan rakyat dengan baik, seperti mendengar aspirasi rakyat dan berjuang secara bersama.
“Di masa kepemimpinan saya dengan Ali Ibrahim, telah banyak menjawab kebutuhan masyarakat di daratan Oba. Itu dilakukan karena kami sadar bahwa kami hanyalah seorang pelayan rakyat, maka apapun yang menjadi kepentingan rakyat akan kami perjuangkan,” tuturnya.
Muhammad juga mengajak masyarakat Kelurahan Payahe, umumnya di daratan Oba untuk memenangkan Ganjar-Mahfud sebagai Presiden dan Wakil Presiden 2024. (*)