TERNATE, KAIDAH MALUT – Pemilu serentak akan digelar pada 14 Februari 2024. Tidak cukup satu tahun lagi Indonesia akan menggelar pesta demokrasi, membuat antusiasme dikalangan para politisi berlomba-lomba dalam menggaet suara pemilih terutama pemilih pemula.
Sejumlah survey menunjukkan generasi milenial dan generasi Z diprediksi menjadi kelompok pemilih, dengan proporsi terbesar di Pemilu 2024.
Saat ini, usia remaja sebagai pemilih muda sangat dekat dengan media digital seperti media sosial. Media sosial dinilai menjadi senjata yang ampuh, untuk menggaet pemilih pemula sebagai platform komunikasi dengan masyarakat.
Strategi kampanye dengan menggunakan media sosial seperti Facebook, Instagram, Twitter, Telegram dan sejenisnya diharapkan bisa menjadi jembatan penghubung, antara para calon dalam Pemilu 2024 dengan para calon konstituennya.
Di Provinsi Maluku Utara, khususnya Kota Ternate usia remaja juga sangat aktif, dalam menggunakan media sosial sebagai wadah penyalur dan penerima informasi, aktifnya penggunaan media sosial dikalangan remaja sebagai pemilih pemula ini, perlu diwaspadai agar terhindar dari penyebaran informasi hoax.
Sementara menurut laporan Status Literasi Digital di Indonesia 2021, Maluku Utara secara umum mendapat skor indeks literasi digital 3,18 dalam skala 1-5.
Baca halaman selanjutnya…
Skor tersebut berada di bawah rata-rata nasional yang sebesar 3,49.
Mengingat kecenderungan pengguna internet bisa mengumbar hoax, jika tidak dibekali dengan edukasi literasi digital. Apalagi saat ini kita sedang menjelang tahun Pemilu, di mana trennya terus meningkat, dan berpotensi mengancam kualitas pesta demokrasi.
Sehingga perlu adanya gerakan-gerakan edukasi, seperti Dialog publik dengan generasi muda.
Berkenaan dengan hal tersebut, Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) wilayah persiapan Ternate menggelar dialog publik “Menciptakan Pemilih Berdaya Dan Berkarya di Era Digital” pada Sabtu, 17 Juni 2023 pukul 19.30 WIT.
Kegiatan berlangsung di Gedung Mina Asrama Haji Ternate. Turut hadir memberikan sambutan dalam acara tersebut, merupakan perwakilan MAFINDO Perluasan Jejaring Timur Indonesia, Sahril Salamena dan dihadiri oleh para narasumber yang terdiri dari Akademisi, Bawalu, AJI dan Perwakilan Mafindo Indoensia Timur, serta 50 peserta dari berbagai komunitas pemuda dan masyarakat.
Sahril Salamena selaku Ketua Tim Perluasan Jejaring Timur Indonesia menjelaskan bahwa, Mafindo perlu hadir dan aktif di Maluku Utara, untuk menggaet dan mengedukasi masyarakat terutama generazi Z sebagai pemilih pemula, untuk dapat menjadi agen perubahan melawan hoax.
Karena selama ini generasi Z, merupakan generasi yang sangat mudah terpapar informasi hoax dan aktif menyebarkan berita di media sosial tanpa memverikasinya.
Baca halaman selanjutnya…
“Terlepas dari itu momentum Pemilu 2024 ini juga, akan mengakibatkan penyebaran informasi hoax terkait politik akan semakin tinggi dan itu yang harus kita hindari,” kata Sahril.
Apalagi berdasarkan rilis Bawaslu RI terkait Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) 2024 Maluku Utara, merupakan daerah kategori Sangat Rawan ke 3 di Indonesia, setelah DKI Jakarta dan Sulawesi Utara.
Selanjutnya diselenggarakan Deklarasi Mafindo Ternate yang merupakan pernyataan, serta komitmen Mafindo Ternate untuk terlibat aktif mencegah dan menangkal hoax di media digital, bersama dengan masyakarat Ternate.
“Hal ini sekaligus menunjukkan komitmen Mafindo Ternate untuk berjejaring dengan segenap pemangku kepentingan, guna mencegah dan menangkal hoax,” ujar Sahril.
Pelaksana Tugas Koordinator Wilayah Mafindo Ternate, Rifandi Umaternate, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan langkah awal untuk, mewujudkan masyarakat anti fitnah dan hoax.
Olehnya itu, penting sekali kegiatan ini dilakukan di Maluku Utara karena seperti yang diketahui bahwa, Maluku Utara merupakan provinsi yang terdiri dari 10 kabupaten/kota.
“Artinya dalam penyampaian informasi itu lebih banyak menggunakan media,” kata Rifandi.
Rifandi melanjutkan, hoax belakangan ini selalu menjadi penyakit, yang selalu menyebar di seluruh lapisan masyarakat Maluku Utara, tak terkecuali para generasi mudanya.
Apalagi, lanjut dia, ini mendekati momentum politik seperti saat ini.
“Harapan kami melalui Mafindo, kami bisa berbuat lebih baik lagi, khusus dalam menekan fenomena fitnah dan hoax di lingkungan masyakat Maluku Utara,” pungkasnya.
Sementara itu, menurut Mark Ufie selaku Anggota Presidium Mafindo, Pengampu Perluasan Jejaring Timur menjelaskan, per hari ini Wilayah Mafindo yang paling timur adalah Maluku, maka ekspansi perluasan ke Maluku Utara dan Papua, merupakan agenda besar yang harus kita semua sukseskan.
Baca halaman selanjutnya…
Lanjut Mark Ufie, melalui deklarasi ini, ia ingin mengajak semua pihak yang hadir untuk bersama-sama mendukung upaya, dalam mempersiapkan pemilih pemula yang berdaya dan berkaya di dunia digital.
“Mari kita jadikan Maluku Utara sebagai daerah yang menjadi contoh bagi daerah lain, dalam mewujudkan pemilihan umum yang jujur, adil, dan berkualitas. Kami juga mengajak stakeholders, media massa, lembaga pendidikan, dan masyarakat luas untuk berkolaborasi dalam menyediakan informasi yang akurat, transparan, dan dapat dipercaya kepada pemilih pemula,” ajaknya.
“Mari kita tingkatkan kerja sama lintas sektoral dan lintas lembaga, guna membangun fondasi yang kuat untuk masa depan demokrasi yang inklusif dan berdaya di Maluku Utara,” tukasnya. (*)

Tinggalkan Balasan