Senin, 25 November 2024

Bak Koboi, Pecatan TNI Todongkan Pistol ke Karyawan IWIP

Aksi koboi pecatan TNI kepada karyawan IWIP yang terekam video amatir. Pistol yang dilingkaran warna pink (Foto: Tangkapan layar/Kaidahmalut)

HALTENG, KAIDAH MALUT – Pecatan TNI di Halmahera Tengah diduga telah menodongkan pistol kepada salah satu karyawan PT IWIP.

Kejadian itu terekam dalam video berdurasi 15 detik yang viral di media sosial, Senin, 06 Maret 2023.

malut.kaidah.id mewawancarai korban berinisial LS via telepon.

LS dengan singkat menceritakan awal kejadian sekira pukul 15.30 WIT.

Saat itu LS bersama teman kerjanya sedang mengendarai motor.

Keduanya berboncengan menuju gerbang gate dua di perusahaan tersebut.

Tiba-tiba satu unit mobil inova hitam hampir menabrak keduanya. LS dan rekannya kaget.

Kemudian terdengar suara dari arah dalam mobil itu “gosi” (Kemaluan,red).

Barang bukti yang diduga menodongkan senjata api ke karyawan IWIP

Sontak pula LS dan temannya itu menjawab “Ngoni me ada gosi” (Kalian juga punya kemaluan,red) begitu cerita LS.

Merasa tak terima atas respon dua karyawan itu, tiba-tiba oknum berinisial AO dengan berpakaian safari berwarna hitam, turun dari mobil dan menghampiri LS.

Saat itu AO sedang melaksanakan pengawalan PT BRICASH, tepatnya di depan gate dua PT IWIP.

Oknum tersebut marah-marah dan mengeluarkan senjata api, lalu mengarahkan ke LS.

Alhasil karyawan lainnya yang berada di lokasi kejadian ikut menyaksikan aksi koboi oknum itu.

Dalam rekaman video itu, oknum petugas mengatakan “Kalau bajalang itu lia-lia” (Kalau jalan itu lihat-lihat,red).

LS yang mendapat makian terlebih dulu pun membantah “Ngoni yang mumake torang kamuka kong” (Kalian yang memaki kami duluan,red).

“Waktu itu saya dengan teman juga so lihat kiri kanan, tiba-tiba mobil itu muncul seperti mau menabrak. Bersamaan itu juga keluar suara makian dari dalam mobil,” ujarnya.

Sampai berita ini tayang, oknum belum bisa dikonfirmasi. (*)

Atas kelalaian dalam penulisan awal berita yang menyebut oknum TNi, kami redaksi meminta maaf karena salah penulisan. Oknum merupakan pecatan yang sudah tidak bertugas lagi. (*)