HALSEL, KAIDAH MALUT – Soal aksi penolakan kenaikan harga BBM yang terjadi di seluruh Indonesia, khususnya Halmahera Selatan (Halsel), Kepala Pertamina Labuha, Halsel, Maluku Utara, Yakub mengungkapkan, kenaikan tersebut seiring dengan penyesuaian harga pasar dunia.
Misalnya, untuk harga BBM jenis Pertamax harganya mencapai Rp16 ribu per liter, tetapi di Indonesia, Pertamina hanya menjual dengan harga Rp12.750 per liter.
“Itu artinya yang di subsidi oleh Pertamina sebesar Rp3.250 per liter, jadi bukan subsidi dari Pemerintah,” ungkap Yakub saat melakukan hearing terbuka dengan mahasiswa di Kantor DPRD Halsel, Senin, 11 April 2022.
Yakub bilang, untuk BBM bersubsidi jenis Solar dan Pertalite memang belum ada kenaikan harga. Namun, stok Pertalite yang didistribusi ke SPBU sebanyak 10 ton per hari.
“Kalau ke sub penyalur jenis lainnya disesuaikan dengan kebutuhan,” singkatnya.
Sementara, Kabid Pemasaran Disperindag Halsel, Nurdin menambahkan, bahwa Pemda Halsel akan terus mengawal tuntutan mahasiswa dan masyarakat Halsel.
“Kami Pemda akan memastikan dan mengawal harga BBM dan harga sembako di Halsel,” tandasnya.*