TERNATE, KAIDAH MALUT – Konsorsium Advokasi Tambang (Katam) Maluku Utara bersama Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia (Perhapi) Maluku Utara memberikan penghargaan kepada 5 perusahaan tambang dan 12 media massa, yang menjadi mitra strategis.
Kelima perusahaan tambang itu di antaranya Harita Nickel, PT Mineral Trobos, PT Smart Marsindo, PT Nusa Halmahera Minerals dan PT Tekindo Energi.
Sementara 12 media massa di antaranya Nuansa Media Group, Tandaseru, Kaidah Malut, Halmahera Post, Halmahera Raya, Malut Satu, Malut Post, Posko Malut, Seputar Malut, Jala Malut, Cermin Malut dan Kalesang.
Penghargaan tersebur diberikan saat kegiatan Forum Silaturahmi Pertambangan Maluku Utara “Mining Excellent”, Selasa, 10 Oktober 2023 di Royal Resto Ternate.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Sultan Tidore Husain Sjah, Asisten Gubernur, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan perwakilan perusahaan tambang di Maluku Utara, sejumlah organisasi kepemudaan, serta insan pers dari berbagai media cetak dan media online.
Koordinator Katam, Muhlis Ibrahim dalam sambutannya menyatakan, kegiatan bersama stakeholder ini juga sekaligus memperingati Hari Pertambangan ke-78 tahun.
Katam Malut dan Perhapi Malut menginisiasi forum tersebut, untuk menjalin silaturahmi dan kerja sama dengan semua pihak.
“Selama ini kita memahami ada ketegangan antara pelaku usaha pertambangan dengan masyarakat Malut, makanya itu untuk merajuk kebersamaan, maka kami coba menghadirkan forum ini dengan tujuan, agar teman-teman bisa mengenal lebih dekat persoalan tambang di Malut. Kami juga rangkaian dengan pemberian penghargaan, kepada pelaku usaha pertambangan yang punya komitmen dalam mendorong pembangunan manusia di Malut,” kata Muhlis.
Sementara penghargaa bagi media massa, Muhlis mengatakan, itu sebagai satu penghormatan kepada media massa yang sangat berperan penting dalam pemberitaan, terkait pertambangan di Maluku Utara. Selain itu, media massa juga dianggap bagian dari demokrasi.
“Kami berikan penghargaan kepada media massa sebagai mitra kritis tambang,” pungkas politisi Partai Demokrat itu.
Sementara itu, Ketua Perhapi Malut Muhammad Qadafi menyatakan, melihat sektor pertambangan ini sangat seksi untuk mineral.
“Kalau kita bicara mineral semua konsentrasinya ke nikel, dulunya emas tapi sekarang sudah konsentrasi bicara nikel,” ucapnya.
Ia bilang, Perhapi mengawal bagaimana pelaksanaan kegiatan pertambangan baik dari segi teknis di lapangan, maupun segi regulasi.
Menurut dia, pelaksanaan kegiatan perusahan di lapangan itu menjadi tugasnya perusahan, tetapi yang punya tugas pelaksanaan regulasi itu adalah pemerintah.
“Jadi perusahan dan pemerintah itu adalah teman yang tidak bisa dipisahkan, satu dengan yang lain,” ungkapnya.
Secara umum, kata dia, tambang dikenal sebagai pemicu masalah lingkungan. Namun, apabila perusahaan tambang melaksanakan kewajibannya, tentu seyogiyanya yang sudah diatur dalam regulasi, bisa menekan dampak negatif.
Gubernur Malut yang diwakili Asisten Gubernur Karim Buamona menyampaikan apresiasi atas terlaksananya forum silaturahmi tersebut.
Ia berharap, agar forum ini menjadi sarana silaturahim bagi pelaku usaha pertambangan. Sebagai mitra pemerintah, Katam dan Perhapi menjembatani kepentingan masyarakat, pemerintah dan stakeholder untuk mencari solusi terkait pertumbuhan di sektor pertambangan. (*)