TIKEP, KAIDAH MALUT – Kondisi Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) di Pulau Mare, Kecamatan Tidore Selatan, Kota Tidore Kepulauan, Maluku Utara, yang dibangun sejak tahun 2018 saat ini terbengkalai dan tidak ada aktivitas.
Terpisah, mantan Kepala PT. PLN (Persero) Rayon Soasio, Tidore, Yasser Bahaweres mengatakan, proyek tersebut di bawah Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Kota Ternate.
“Memang itu sempat terkendala. Tapi itu terjadi saat saya masuk di akhir 2018,” ucap Yasser.
“Entah mungkin tergantung dari PLN Pusat atau bagaimana, saya tidak tahu. Yang jelas kita di rayon hanya melaksanakan pengelolaan dan pengawasan kalau sudah serahterima,” tambah Yasser.
Menurut pengakuan salah Salah satu warga Desa Mare Gam, Hatta Hamzah kepada malut.kaidah.id pada Senin, 14 Februari 2022 bahwa, PLTD yang ada di Pulau Mare belum pernah dioperasikan. Tak hanya itu, selain gedung, kabel listrik yang terpasang di Desa Mare Gam hingga Mare Kofo juga banyak yang putus.
“Bangunannya banyak yang retak, kabel juga banyak yang putus karena tertimpa pohon kelapa,” akuhnya.
Bahkan, sambung dia, selama ini warga dari dua desa tersebut hanya bertahan dengan mesin genset, yang dibeli menggunakan dana desa setempat.
“Harganya sekitar Rp300 jutaan,” ungkap Hatta.
Sementara, Manager Bagian Perencanaan UP3 PLN Ternate, Rahmat Hidayat mengaku, pihaknya masih menunggu mesin. Pasalnya, salah satu yang menjadi kendala yakni mesin.
Rahmat juga menyebutkan, pihaknya sudah mengajukan ke Kementerian ESDM ketika bangunan tersebut selesai dibangun, dan saat itu juga usulannya diterima.
“Insya Allah tahun ini sudah terealisasi,” pungkasnya.
Hal senada juga disampaikan Manager UP3 PLN Ternate, Gemal Rizal Kambey bahwa, selain mesin pihaknya juga terkendala moratorium dari Kementerian ESDM terkait larangan pembelian mesin diesel.
“Karena ada larangan dari Kementerian ESDM soal pembelian diesel atau pembangkit listrik yang berbahan solar, makanya belum bisa jalan karena tidak ada pembangkitnya,” cetusnya.
Meski begitu, Rizal memastikan akhir tahun 2022 PLTD siap untuk beropeasi.
“Kemarin itu ada lock down jadi belum bisa tapi tahun ini sudah bisa. Kami sudah membeli alat-alatnya di Jerman,” tandas Rizal.*