TIDORE, KAIDAH MALUT – Wali Kota Kota Tidore, Muhammad Sinen menginginkan adanya klinik rehabilitas narkoba di tahun 2026 mendatang.
Hal itu ia sampaikan kepada Kepala BNNP Maluku Utara, Brigjen Pol Budi Mulyanto, Rabu (30/4/2025).
Muhammad Sinen mengatakan, pentingnya langkah konkret dalam penanganan penyalahgunaan narkoba, termasuk rencana pembangunan klinik rehabilitasi mandiri di Kota Tidore Kepulauan.
Rencana tersebut, juga memperkuat sinergitas antara pemerintah daerah dan BNNP Maluku Utara dalam upaya pemberantasan narkoba.
“Tahun 2026 kita harus bangun klinik rehab sendiri, demi menyelamatkan anak-anak kita,” tegasnya.
Orang nomor satu di Kota Tidore Kepulauan ini juga menyoroti adanya oknum yang sengaja terlibat dalam peredaran narkoba, dan menekankan bahwa peredaran narkoba merupakan kejahatan serius yang harus diberantas.
“Pengguna narkoba kalau memegang jabatan, rata-rata melakukan korupsi, ini harus kita cegah sejak dini,” tambahnya.
Sementara itu, Brigjen Pol Budi Mulyanto menyampaikan apresiasi terhadap kebijakan Wali Kota Tidore yang dinilainya sejalan dengan visi BNNP dalam memberantas narkoba.
“Kebijakan wali kota sangat tepat dengan visi kami saat ini, pengguna narkoba akan saya klasifikasikan berdasarkan kebiasaan (habits) dan coba-coba, bukan untuk langsung dipenjarakan semua,” kata Budi.
Budi mengujar terkait modus baru yang sering dimanfaatkan para pengedar, yakni melalui jasa pengiriman paket yang melibatkan anak-anak sebagai kurir tanpa sadar.
“Kalau kita menilai peredaran narkoba dengan kacamata kuda, maka banyak korban yang dimanfaatkan, terutama anak-anak, ini yang harus kita lindungi,” ujarnya.
Pengguna narkoba saat ini, kata Budi, berasal dari berbagai kelompok usia, dari anak-anak hingga lansia, dengan nilai ekonomi yang tinggi terutama pada sabu-sabu dan ganja.
“Pemakaian sabu sekarang tidak lagi pakai bong, tapi bisa lewat vape. Maka pengawasan harus terus kita tingkatkan,” pungkasnya.
Selain itu, Budi juga menyarankan agar pada seleksi CPNS dan PPPK disertakan tes narkoba di BNN untuk hasil yang lebih akurat.
Sekadar diketahui, usai pertemuan itu, wali kota menghadiri rakor Pembinaan dan Pengembangan Kabupaten/Kota Tanggap Ancaman Narkoba (KOTAN) yang berlangsung di penginapan Visal, Kota Tidore Kepulauan. Rapat ini menjadi momentum strategis dalam merumuskan langkah-langkah konkret daerah, untuk menjadi kota yang tanggap dan tahan terhadap ancaman narkoba. (*)