TIDORE, KAIDAH MALUT – Pemerintah Kota Tidore Kepulauan akan menganggarkan pembuatan jalan di dusun Talaga Puncak, RT 10 Kelurahan Rum, Kecamatan Tidore Utara sebesar Rp3 miliar di tahun 2024 mendatang.
Anggaran tersebut, diperuntukan dalam pembuatan jalan sepanjang 2 kilometer, yang saat ini kondisinya tidak layak untuk akses transportasi.
Akses jalan menuju dusun Talaga Puncak masih tanah. Jika hujan turun, kondisi jalan tak bisa dilewati karena licin. Dan itu, tentu membahayakan bagi warga setempat yang melintasi.
“Saya akan sampaikan ke Pak Wali Kota, agar persoalan infrastruktur dusun Talaga Puncak masuk dalam anggaran tahun 2024. Nilainya sekitar Rp3 miliar,” ungkap Wakil Wali Kota Tidore Kepulauan, Muhammad Sinen usai bertandang ke Talaga Puncak, Sabtu, 14 Oktober 2023.
Baginya, kebutuhan masyarakat Talaga Puncak sangat mendasar. Sebab, akses jalan merupakan salah satu penunjang perekonomian warga setempat, yang notabene adalah petani.
Selain sayur mayur, dusun ini juga dikenal dengan hasil perkebunan yakni buah durian.
“Seperti sekarang ini lagi panen durian, warga pasti melintasi jalan tersebut, kalau kondisi jalan seperti ini tentu memakan waktu lama. Sementara mereka juga harus kejar-kejaran dengan waktu untuk menjual hasil panen,” ujarnya.
Persoalan ini, kata dia, menjadi skala prioritas pemda di tahun 2024, dengan menuntaskan jalan dari Tomadou menuju Talaga Puncak.
“Senin, 16 Oktober saya akan panggil instansi teknis dan perwakilan warga Talaga Puncak, untuk lakukan pertemuan bahas soal ini. Tempatnya di Kantor Wali Kota Tidore,” pungkasnya.
Di masa kepemimpinan Mahifa tahun 2010, sudah ada penganggarannya. Tetapi sampai ini, jalan Talaga Puncak belum tuntas 100 persen. Padahal, setiap tahun, pemkot selalu menganggarkan.
“Nah sekarang saya minta di instansi terkait, dari fungsi pengawasan cepat tanggap. Karena ini tidak maksimal. Jalannya juga tidak sesuai. Jadi saya mohon dinas teknis harus serius dengan pekerjaan ini, kalau boleh BPK juga harus seriusi problem ini,” cecarnya.
Selain jalan, Wawali juga memberi perhatian khusus ke fasilitas pelayanan umum seperti Puskesmas dan sekolah.
“Ini harus diseriusi,” tukasnya.
Terpisah, Kadis PUPR Tidore Kepulauan Abdul Muis saat dikonfirmasi via telepon, enggan merespons sampai berita ini ditayangkan. (*)