TERNATE, KAIDAH MALUT – Renovasi musala di Kantor DPRD Kota Ternate nampaknya menuai masalah soal lahan.
Saat ini, musalah tengah proses perbaikkan yang dikerjakan oleh CV Anugerah Mahera Sejati dengan anggaran sebesar Rp1,9 miliar.
Namun, sayangnya pembongkaran musala terbentur masalah dengan lahan milik Budi Liem.
Budi Liem mengaku, pekerjaan rehabilitasi musala telah merusak pagar pembatas lahan miliknya.
“Itu masuk ke area tanah saya kenapa pagar pembatas dibongkar? Pokoknya saya tidak mau tahu,” ungkap Budi Liem saat dikonfirmasi, Senin, 24 Juli 2023.
Ia menyesalkan, tindakan DPRD Kota Ternate yang tidak berkoordinasi dengannya sebelum melakukan pembongkaran batas pagar.
“Tempo hari itu kan sudah dikasih batas dan sudah ada dipatok pagar. Kenapa sekarang kerja kong main tabrak begitu,” kesalnya.
Ia bilang, sebagai wakil rakyat, semestinya bisa memberikan contoh ke masyarakat. Bukan malah bertindak semena-mena menyerobot lahan warga.
“Saya tidak mau pokonya harus dibongkar itu lahan saya. Kalau mau dibayar pun saya tidak mau. Bagaimana mau atur rakyat kalau model begitu main tabrak-tabrak dan bongkar-bongkar,” cetusnya.
Terpisah, Kabag Humas DPRD Kota Ternate Abdu Hi. Sergisaat dikonfirmasi via telepon mengkalim, jika pekerjaan rehabilitasi musala sama sekali tidak sampai ke lahan Budi Liem.
Menurutnya, pekerjaan renovasi musala baru tahap pondasi. Dan itu pun, lanjut dia, tidak kena ke area lahan Budi Liem.
“Belum dibongkar semua karena masih tahap pondasi dan musala juga masih berdiri belum bongkar,” kata Abdu.
Meski begitu, ia bilang, pihaknya akan mengecek kembali lokasi tersebut.
“Nanti kami kroscek ulang lagi ya. Itu juga lokasi lama kok,” tukasnya. (*)