TERNATE, KAIDAH MALUT – Pemerintah Kota Ternate menggelar Roadshow Percepatan Penurunan Stunting dan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem di Kota Ternate. Roadshow itu berlangsung di aula lantai 3 Kantor Wali Kota Ternate, Rabu, 29 Maret 2023.
Sekda Kota Ternate, Jusuf Sunya memimpin rapat di Ternate dan menghadirkan Dandim 1501/Ternate, Wakapolres Ternate, Kemenang Ternate, sejumlah Pimpinan OPD dan Camat se-Kota Ternate.
Ini dilakukan guna menindaklanjuti hasil rapat terbatas yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo, tentang Percepatan Penanganan Gangguan Tumbuh Kembang Anak (Stunting) melalui Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) tanggal 02 Januari 2023.
Penyampaian juga melalui Radiogram Menteri Dalam Negeri Nomor: 400.5.2/551/Bangda tanggal 24 Januari 2023, tentang Jadwal Roadshow Percepatan Penurunan Stunting dan Kemiskinan Ekstrem di kabupaten/kota.
Dalam roadshow tersebut ada beberapa kebijakan terkait penanganan stunting, di antaranya:
- Menyiapkan kebijakan berkaitan dengan penurunan stunting dan kemiskinan ekstrem
- Menetapkan target penurunan stunting dan kemiskinan ekstrem, dalam pencapaian target nasional
- Menetapkan program dan kegiatan terkait stunting dan kemiskinan ekstrem, dalam dokumen perencanaan dan penganggaran perangkat daerah
- Meningkatkan alokasi anggaran
- Melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan
- Melibatkan peran multi sector, termasuk kolaborasi semua pihak.
Sekda Kota Ternate, Jusuf Sunya menyampaikan, bahwa prevelensi stunting di Kota Ternate merupakan terendah di Provinsi Maluku Utara.
Di tahun 2021 angka stunting Kota Ternate 24,7 persen.
Kemudian di tahun 2022 menjadi 17,7 persen, alhasil menurun dari target 18,82 persen.
Sementara angka kemiskinan Kota Ternate di tahun 2011 sebesar 1,15 persen atau 2.730 jiwa.
Lalu menurun sampai pada angka 0,64 persen atau 1.540 jiwa di tahun 2022 lalu.
“Dengan begitu ini adalah salah satu dukungan kebijakan yang telah ditetapkan, untuk mendukung konvergensi percepatan penurunan stunting di Kota Ternate,” kata Jusuf usai roadshow.
Jusuf bilang, Lokus stunting tahun ini menurun menjadi 10 kelurahan.
Sedangkan di tahun 2022 ada 19 kelurahan, ini artinya lokus stunting menurun.
Ke-10 kelurahan tersebut di antaranya Kelurahan Jambula, Fitu, Makassar Barat, Foramadiahi, Mayau, Kalumata, Maliaro, Dufa Dufa, Salahuddin dan Tobololo.
Sepuluh kelurahan tersebut sesuai SK Wali Kota Ternate Nomor: 99/II.13/KT/2022.
SK itu tentang Penetapan Kelurahan Lokus Pencegahan dan Penanggulangan Stunting Kota Ternate Tahun 2023.
“19 kelurahan di antaranya Kelurahan Pante Sagu, Dorpedu, Tifure, Kastela, Rua, Bido, Faudu, Mayau, Mado, Lelewi, Afetaduma, Makassar Barat,” terangnya.
“Kelurahan Kalumpang, Foramadiahi, Tomajiko, Soa, Dorariisa, Santiong dan Salahuddin,” sambungnya.
Pembahasan roadshow menyangkut fokus kerja dalam upaya percepatan penurunan stunting.
Seperti penyediaan data keluarga berisiko stunting, pendampingan keluarga berisiko stunting.
Meski begitu, ada pula pendampingan untuk semua calon pengantin/calon PUS, melakukan survei keluarga berisiko stunting dan mengaudit kasus stunting.
“Oleh karena itu, roadshow banyak membahas soal penanganan stunting di Indonesia, khususnya kita di Kota Ternate,” tukas mantan Kabag Humas Setda Kota Ternate itu.
Pemkot juga melakukan roadshow secara daring dengan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, yang memimpin yaitu Menko PMK, Muhadjir Effendy. (*)