“Sampai sejauh ini saya coba melakukan pantauan, sebelum ratusan motor Kaisar ada dan saat ini beroperasi. Dan ternayata belum ada perubahan signifikan soal sampah di Kota Ternate, tumpukan sampah di titik pembuangan masih sama, artinya belum ada perubahan perilaku pembuangan sampah,” kata Nurlaela, Sabtu, 03 Desember 2022.
Nurlaela sendiri mengapresiasi apa yang menjadi terobosan Bappelitbangda Kota Ternate, terutama dalam perencanaan mengatasi masalah sampah di Kota Ternate.
Ikhtiarnya, subtansi masalah sampah di Kota Ternate ini belum disentuh maksimal oleh Pemkot. Problem perilaku masyarakat baik di lingkup rumah tangga, industri atau pelaku usaha dan instansi maupun perkantoran.
“Pola atau sistem pengelolaan sampah dengan metode motor Kaisar ini masih dipertanyakan efektifitas, seperti bagaimana metode di tingkat kelurahan, dari pengendara, operasional, honor, tempat penampungan, jalur Kaisar, waktu beroperasi, dan lain-lain. Jika ini tidak dituangkan dalam SOP (Standar Operasional Prosedur) yang baik, maka saya kase ikhtiar saja. Motor Kaisar itu pasti akan berubah fungsi jadi motor angka-angka batu, alat bangunan deng motor angka-angka kalapa,” sentil Nurlaela.
Sebelumnya, malut.kaidah.id pernah mewawancarai Kepala Bappelitbangda Kota Ternate, Rizal Marsaoly pada Senin, 14 November 2022 lalu.
Saat itu Rizal menjelaskan, bahwa plan awal yang dibuat Bappelitbangda dan Dinas PUPR, Kaisar yang dianggarkan melalui APBD Perubahan 2022 itu berjumlah 100 unit.