TERNATE, KAIDAH MALUT – Jelang perayaan hari raya Idul Adha 1443 Hijriyah, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Ternate melakukan rapat koordinasi (rakor) dengan sejumlah stakeholder, di lantai 3 Kantor Wali Kota Ternate, Rabu, 29 Juni 2022.
Rakor dilakukan guna membahas serta menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pasokan pangan, jelang Idul Adha pekan depan.
Dalam rakor, Wali Kota Ternate M. Tauhid Soleman mengatakan, rapat koordinasi ini sangat penting dan strategis, karena berkaitan dengan tugas dan fungsi pemerintah dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi, menekan inflasi, serta mensejahterakan masyarakat.
“Ketiganya saling berkolerasi, karena laju inflasi pertumbuhan ekonomi yang tinggi tetapi inflasi juga tinggi tidak membawa dampak terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat,” kata Tauhid.
Berdasarkan pantauan lima tahun terakhir, pada momen Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) inflasi Kota Ternate selalu menunjukkan kenaikkan, bahkan jelang hari raaya Idul Adha ini umumnya terjadi peningkatan permintaan dan berpotensi, memicu gejolak harga kebutuhan pokok di pasar.
“Fluktuasi harga yang terjadi tersebut, umumnya disebabkan oleh keterbatasan oleh keterbatasan pasokan dan permasalahan distribusi,” ujarnya.
Dikesempatan tersebut, Tauhid juga meminta ketersediaan komoditas utama penyumbang inflasi, agar tetap dalam jumlah yang cukup dan harga terjangkau.
“Secara global terjadi tren kenaikan inflasi, baik di negara maju maupun berkembang. Di Amerika misalnya, inflasi tahunannya pada Mei 2022 mencetak inflasi tertinggi selama lebih dari 4 dekade, melesat ke level 8.6 persen,” imbuhnya.
Menurutnya, tekanan inflasi di Kota Ternate dipengaruhi dua faktor dominan, yakni faktor pemulihan daya beli, dan peningkatan harga komoditas secara global.
“Kebijakan transisi menuju endemi juga akan menjadi faktor pendorong kenaikan beberapa komoditas pokok masyarakat, seiring peningkatan kebutuhan masyarakat serta peningkatan mobilitas masyarakat yang dapat mendorong inflasi keseluruhan tahun 2022 lebih tinggi dari sasaran target inflasi,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua TPID Kota Ternate, Jusuf Sunya mengatakan, rakor TPID ini intens dilakukan dalam rangka pengendalian inflasi yang sangat berdampak, terhadap daya saing dan pertumbuhan ekonomi.
“Jelang hari raya Idul Adha, inflasi Kota Ternate selalu menunjukkan kenaikan yang biasanya akan terjadi, peningkatan komoditas bahan pokok yang berimplikasi pada kelangkaan barang dan kenaikan harga,” terangnya.
Sekda Kota Ternate ini juga menambahkan, ada beberapa hal yang dapat dilakukan Pemda untuk menjaga inflasi melalui implementasi strategi 4K, yakni keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi dan komunikasi efektif.
Menurutnya, kebijakan pengendalian inflasi ke depan masih perlu upaya tambahan yang tidak hanya fokus pada stabilitas harga, dan mendukung program pemulihan ekonomi utamanya penguatan daya beli masyarakat.
“Pada Mei 2022, Kota Ternate mengalami inflasi sebesar 0.27 persen dengan indeks harga konsumen sebesar 108,66. TPID Kota Ternate akan terus meningkatkan koordinasi bersama stakeholder terkait, melakukan pemantauan ketersediaan pasokan, dan menjaga stabilitas harga bahan pangan secara berkesinambungan, agar tekanan inflasi dapat tetap terkendali hingga akhir tahun 2022,” pungkasnya.*