Sabtu, 2 November 2024

Prof. Rene Charles Kepel Beri Kuliah Umum di FPIK Unkhair Ternate

Prof. Dr. Ir. Rene Charles Kepel saat memberikan kuliah umum di Unkhair Ternate (Tim/kaidahmalut)

“Kami di FPIK terus berkomitmen untuk membekali mahasiswa dengan ilmu yang relevan, sehingga mereka nantinya dapat berkontribusi nyata dalam pembangunan wilayah pesisir secara terpadu dan berkelanjutan,” lanjut Dr. Riyadi.

Dalam paparan utamanya, Prof. Dr. Ir. Rene Charles Kepel, DEA, menyampaikan konsep pengelolaan pesisir dan pulau-pulau kecil yang terpadu dengan menekankan pentingnya pendekatan multidimensi.

Dirinya mengungkapkan, bahwa pengelolaan wilayah pesisir tidak hanya berfokus pada aspek ekonomi semata, tetapi harus mencakup aspek sosial, biologi, dan keberlanjutan ekosistem.

“Pesisir dan pulau-pulau kecil memiliki kompleksitas tersendiri, sehingga diperlukan pendekatan holistik yang mampu mengintegrasikan berbagai dimensi dalam satu kebijakan terpadu,” ungkapnya.

Dalam mengelola pesisir secara berkelanjutan, Prof. Rene bilang, perhatian terhadap keseimbangan ekosistem harus menjadi prioritas utama. Ia menekankan bahwa sumber daya alam yang tersedia di wilayah pesisir harus dimanfaatkan secara bijak, untuk mencegah kerusakan lingkungan yang bisa merugikan masyarakat dalam jangka panjang.

“Pengelolaan yang tidak berkelanjutan bisa berdampak pada penurunan kualitas lingkungan, dan pada akhirnya mengancam kelangsungan hidup masyarakat pesisir itu sendiri,” ujar Prof. Rene.

Dalam konteks sosial, Prof. Rene menyoroti pentingnya partisipasi aktif masyarakat lokal dalam setiap upaya pengelolaan sumber daya alam. Masyarakat pesisir, menurutnya, harus dilibatkan dalam perencanaan dan pelaksanaan kebijakan agar mereka memiliki rasa kepemilikan terhadap proyek-proyek yang dilaksanakan.

“Tanpa keterlibatan masyarakat, kebijakan apa pun akan sulit berjalan efektif. Kunci keberhasilan pengelolaan pesisir ada pada pemberdayaan masyarakat sebagai pelaku utama,” tambahnya.

Lebih lanjut, Prof. Rene menyampaikan tiga rekomendasi strategis untuk pengelolaan pulau-pulau kecil. Rekomendasi pertama adalah pengembangan berbasis mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim. Menurutnya, perubahan iklim menjadi tantangan serius bagi kawasan pesisir, dan oleh karena itu, setiap kebijakan pengelolaan harus mempertimbangkan upaya mitigasi risiko dan adaptasi terhadap dampak yang ditimbulkan oleh perubahan iklim.

“Peningkatan frekuensi bencana alam seperti banjir dan kenaikan permukaan laut harus diantisipasi dengan kebijakan yang proaktif,” jelasnya.

Rekomendasi kedua yang disampaikan oleh Prof. Rene adalah pemanfaatan dan pengembangan sumber daya lokal. Ia menekankan bahwa potensi lokal yang ada di setiap pulau kecil harus dimaksimalkan. Misalnya, sektor perikanan dan pariwisata bahari dapat dikembangkan dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan.