Sabtu, 2 November 2024

Banjir Melanda Kota Ternate

Salah satu ruang kerja di Kantor Wali Kota Ternate, yang tergenangi air hujan | Foto : Udi/Malut Kaidah

TERNATE, KAIDAH MALUT – Banjir melanda Kota Ternate, pada Selasa, 14 September 2021. Sejumlah tempat dalam pusat kota ikut tergenang air, termasuk Kantor Wali Kota Ternate. Genangan air itu setinggi mata kaki orang dewasa.

Banjir itu terjadi karena intensitas curah hujan yang cukup tinggi, dan sistem drainase yang buruk sehingga tidak mampu menampung debit air yang cukup besar. Akhirnya meluap dan membanjiri beberapa lokasi di kota berjulukan Ternate Majang itu.

Pun halnya di Kantor Wali Kota Ternate, selokan yang tidak mampu menampung debit air, akhirnya tumpah hingga ke dalam ruangan kantor. Sejumlah pegawai yang sedang bekerja panik karena tiba-tiba banjir masuk ke ruangan kerja mereka.

“Pegawai-pegawai yang ada di dalam ruang kerja semua keluar. Tong (kami) panik kong (sehingga) lari keluar,” kata salah satu pegawai di kantor Wali Kota Ternate.

Air tergenang di pintu masuk Kantor Wali Kota Ternate

Tak hanya di ruang kerja, bahkan air pun tergenang di depan pintu masuk kantor, tepatnya depan pos jaga Satpol PP.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Ternate, Tonny S. Ponto, mengatakan, banjir yang masuk sampai dalam kantor Wali Kota itu, lantaran drainase sudah lama, sehingga mengakibatkan terjadinya luapan air.

“Ini bukan dari sampah, tetapi dalam selokan itu tertutup dengan pasir bahkan lumpur, hingga terjadi banjir,” jelas Tonny yang saat itu sedang berada di Kantor Wali Kota.

Menurutnya, sudah saatnya drainase dibersihkan dari material pasir agar tidak membahayakan.

“Kita antisipasi hari ini. Material dan sampah di drainase kita bersihkan hari ini,” katanya.

Tak hanya itu, bahkan di belakang pos Satpol PP juga banyak tumpukan sampah dan material tanah. Tetapi petugsa kebersihan telah bekerja membersihkannya.

“Saya perintahkan petugas kebersihan datang angkut. Hari Jumat nanti, sama-sama pihak PUPR kita cek semua drainase itu,” kata Tonny Pontoh. *