“Jadi dia (Viva) rela korbankan kadernya, yang penting istrinya (Nita) jadi caleg PAN. Memangnya partai ini punya Viva Yoga, sehingga seenaknya dia (Viva) atau Zulkifli Hasan? Tidak ada itu. Partai ini punya masyarakat Indonesia,” cecarnya.
Ia pula mengingatkan kepada seluruh kader PAN yang masih aktif, agar berhati-hati dengan Zulkifli Hasan. Karena bisa saja nasibnya menyerupai Iskandar Idrus.
“Karena kalian juga bisa dijadikan sama dengan mantan Ketua DPW PAN Maluku Utara. Makanya ini orang (Zulhas) sifatnya tidak bagus. Amin Rais saja dia (Zulhas) bisa kasih keluar kok,” timpalnya.
Mundurnya kader-kader PAN di Maluku Utara merupakan kejahatan politik, yang dilakukan Zulkifli Hasan. Hak caleg adalah hak anggota, bukan hak Ketum.
Ia pula menyindir kehadiran Tutur Sutikno, yang tidak jelas status jabatannya sebagai Ketua DPW PAN Malut.
“Semestinya jabatan definitif itu ada musda look, barulah ada ketua baru. Nah, sekarang ketua baru katanya sudah diangkat. Itu ketua dari mana? karena yang pilih itu harus DPD se-Malut yang memilih untuk definitif, bukannya DPP yang memilih. Kalau begitu tidak ada dalam organisasi politik,” terang dia.
Zulkifli Hasan disebut tidak tahu etika berpolitik, karena telah mengeluarkan kader dan mengakomodir orang luar untuk jadi caleg PAN.