Oleh: Hasan Bahta
DINAMIKA politik jelang pemilihan Gubernur Maluku Utara mulai menggema dan menghiasi jagat maya. Para bakal calon gubernur pun telah bergerilya, mengincar rekomendasi partai hingga pembentukan tim pemenangan. Yang tak kalah menarik adalah Benny Laos, salah satu bakal calon gubernur yang telah mendaulat Faisal Anwar, sebagai juru bicaranya. Banyak yang bertanya, siapakah dia (Faisal), dan mengapa dipilih mantan bupati Pulau Morotai itu menjadi jubir?
Faisal Anwar, yang akrab disapa Opo ini adalah aktivis muda Maluku Utara kharismatik, berbakat dan disiplin. Ia telah banyak “melayangkan protes” melalui opini publik menyoroti berbagai persoalan daerah baik di media cetak maupun online. Kemampuan menulisnya ia asah saat kuliah, sebagai hasil dari banyak membaca, kajian dan kerap mengikuti pelatihan menulis.
Opo cukup terkenal di kalangan aktivis Maluku Utara, selain pergaulannya yang luas. Anak muda yang satu ini sering muncul di berbagai media, menanggapi persoalan daerah yang terjadi dan bahkan beberapa kali juga Opo muncul di siaran TV.
Saat menjadi jubir Benny Laos, pria yang lahir di Dili, Timur Leste pada 13 Januari 1994 ini, “rajin” tampil di media, mewakili Benny Laos menyampaikan pikiran, langkah-langkah, kesiapan dan optimisme dalam menghadapi pemilihan yang akan berlangsung pada 27 November mendatang. Dalam beragam momen, alumni SMP 6 Tidore Kepulauan ini, tak pernah alpa mendampingi Benny Laos. Saking seringnya, orang kemudian berkelakar : di mana ada Benny Laos, di situ pasti ada Opo, juga sebaliknya.