Kamis, 17 April 2025

Nahkodai KONI Ternate, Ini Target Ghifari 3 Bulan ke Depan

Ketua KONI Ternate, Muhammad Ghifari Bopeng (Foto: Istimewa/Kaidahmalut)

TERNATE, KAIDAH MALUT – Pasca dilantik sebagai Ketua KONI Ternate periode 2022-2026, Muhammad Ghifari Bopeng menyatakan, siap membenahi organisasi.

Ghifar yang terpilih berdasarkan musyarawah itu, memikul tugas berat. Salah satunya, yakni bersinergitas dengan KONI Maluku Utara dalam meraih hasil terbaik, di ajang nasional nanti.

“Karena KONI Maluku Utara itu notabenenya kegiatan-kegiatan nasional,” sebut Ghifari, Jumat, 14 Januari 2023.

Diakuinya 70 sampai 80 persen atlet Maluku Utara itu berada di Kota Ternate, namun yang sering menjadi kendala, yakni kesiapan atlet mulai dari pembinaan, fisik, dan lainnya.

“Namun intinya hanya satu yaitu organisasi. Bagaimana kita bisa siapkan atlet yang baik sementara kita punya organisasi kacau balau? Sekretariat saja tidak punya, SK pun karakteker. Saya waktu terpilih jadi Ketua KONI dari 25 organisasi cabang olahraga (cabor), itu yang punya SK definitif hanya 12 saja, lainnya itu tidak,” cetusnya.

“Internal saja masih caruk maruk,” sambungnya.

Ghifari menargetkan, dalam 2 sampai 3 bulan ke depan untuk mengelola cabor dengan maksimal. Salah satunya dengan cara melakukan musyawarah cabor, yang belum melaksanakan musyawarah sebelumnya. Kemudian secepatanya melakukan pelantikan bagi cabor-cabor, yang belum dilantik. Selain itu, memperbaiki SK yang bermasalah dan terpenting, yaitu Sekretariat.

“Selama ini cabor itu hanya dengan tiga lembar kertas itu sudah menjadi dasar, bahwa cabor itu sudah memiliki legalitas. Sebenarnya tidak begitu, harus memiliki Sekretariat, karena itu garda terdepan dari salah satu cabor,” terangnya.

Sementara urusan pembiayaan olahraga itu, tidak sepenuhnya menjadi tanggung jawab pemerintah.

“Ibaratnya dari 100 persen, mungkin pemerintah 60 persen dan sisanya 40 persen dari kesiapan cabor itu sendiri,” ucapnya.

Pembenahan organisasi merupakan langkah awalnya, dalam memimpin KONI Ternate. Sehingga dari organisasi pula, bisa tersedia atlet dan pelatih yang profesional dengan harapan bisa mencapai prestasi di PON nanti.

“Minimal kita harus persiapkan atlet dari jauh-jauh hari sebelum bertanding. Jadi kita harus menyediakan atlet yang siap pakai baik dikanca nasional maupun internasional,” tandasnya. (*)