HALBAR, KAIDAH MALUT – Proyek pembangunan dermaga di Desa Tuada, Kecamatan Jailolo Halmahera Barat, Maluku Utara rusak parah akibat dihantam ombak.
Pekerjaannya pun diduga asal jadi. Padahal pekerjaan tersebut menelan anggaran sebesar Rp6.422.654.468 melalui APBD tahun 2022 dengan nomor kontrak: 02/Kontrak/APBD/DKP-MU/IV/2022.
Proyek pekerjaan dermaga Desa Tuada itu melekat di Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Maluku Utara.
Kepala Desa Tuada, Hilman Malik mengatakan, proyek dermaga di Desa Tuada baru saja dikerjakan, tetapi kondisi saat ini rusak berat, lantaran ombak besar.
Ia bilang, pihak ketiga yang melakukan pekerjaan tersebut tidak mempunyai perencanaan yang matang. Alhasil, dermaga dibuat asal-asalan oleh kontraktor.
“Ini karena pihak ketiga (kontraktor) diduga tidak punya perencanaan yang matang. Kalau pihak ketiga memiliki perencanaan yang matang akan tidak seperti itu,”kata Hilman kepada Kaidah Malut, Sabtu, 08 April 2023.
Hilman menyebutkan, lokasi pekerjaan hanya berupa timbunan biasa. Olehnya itu, ketika ombak besar mengikis dermaga. Itu karena dermaga tidak mampu menahan tekanan ombak tersebut.
“Kalau boleh gunakan terpal yang tebal di sudut kiri dan kanan, agar tidak dikikis oleh ombak,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala DKP Provinsi Maluku Utara Abdullah Assagaf mengaku, pihaknya baru mendengar informasi kerusakan dermaga melalui pemberitaan.
“Itu kemungkinan abrasi,” kata Abdullah.
Disentil soal kinerja pihak ketiga, Abdullah memilih enggan berkomentar lebih.
“Nanti kita lihat dan akan ditelusuri atas kerusakan dermaga itu,” ujarnya.
Menurutnya, proyek itu ada lanjutan di tahun ini. Dokumentasi kerusakan dermaga sudah dikirim ke tim
Terpisah, kontraktor CV Karya Shepoet yang dihubungi Kaidah Malut justru tidak bisa terhubung sampai berita ini tayang. (*)