HALTENG, KAIDAH MALUT – Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah angkatan kerja di Maluku Utara mengalami kenaikan.
Lihat saja jumlah angkatan kerja pada Agustus 2022 sebanyak 609,2 ribu orang atau naik 12,4 ribu dibanding tahun sebelumnya.
Sementara di waktu yang sama, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) menunjukkan tren penurunan sebesar 0,73 persen. Fakta tersebut memperlihatkan bahwa penyediaan lapangan kerja di Maluku Utara, mengalami tren positif.
Meningkatnya jumlah angkatan kerja yang seiring dengan terbukanya kesempatan bekerja, tentu harus selaras dengan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia.
Hal tersebut sama seperti yang dilakukan Indonesia Weda bay Industrial Park (IWIP) dengan Badan Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Ternate, yang bekerja sama dalam upaya untuk menyikapi kondisi tersebut.
“Pelatihan ini secara umum untuk meningkatkan pengetahuan keterampilan masyarakat di Maluku Utara. Agar kemampuan dan keterampilan mereka itu, bisa menjadi posisi tawar di dunia kerja,” jelas Subkoordinator Pemberdayaan BPVP Ternate, Hardiansyah, Sabtu, 14 Januari 2023.
Kerja sama ini adalah tindak lanjut dari penandatanganan nota kesepahaman, antara manajemen IWIP dengan Dirjen Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas, Kementerian Ketenagakerjaan, pada awal 2021 lalu.
Pelatihan awalnya dilakukan untuk teknik listrik industri, dengan durasi pelatihan 1200 jam atau 7 bulan. Di akhir pelatihan diadakan uji kompetensi, untuk memperoleh sertifikat dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
“Tercatat sebanyak 16 orang yang mengikuti kelas teknik listrik industri tersebut. 10 di antaranya dinyatakan lulus, dan langsung dikontrak menjadi karyawan IWIP,” kata Hardiansyah.
Pada November 2022 juga, telah dilakukan pelatihan dan sertifikasi welder SMAW 3G.
Saat itu, sebanyak 55 peserta ikut dalam pelatihan tersebut. 36 di antaranya dinyatakan lulus. Di awal tahun ini, lanjut Hardiansyah, akan dilakukan pelatihan excavator terhadap 14 siswa.
Khusus untuk pelatihan ini, lanjut dia, BPVP Ternate mengalokasikan waktu selama 780 jam atau 35 hari.
“Pelatihan ini tidak dipungut biaya. Peserta sudah dilengkapi seragam dan safety shoes. Untuk pelatihan excavator juga dibiayai untuk uji SIO,” tambahnya.
Ia berharap dengan kerja sama ini, alumni dengan kompetensi yang diperlukan IWIP, bisa berasal dari BPVP Ternate.
Bahkan, ia bilang, pihaknya siap menerima saran dari perusahaan agar kemampuan siswa sesuai dengan kebutuhan industri.
Manajer Komunikasi IWIP, Mappalara Simatupang menambahkan, dalam kerja sama ini IWIP bertanggung jawab menyediakan tenaga ahli, dalam rangka pelaksanaan peningkatan kapasitas instruktur dan mendukung pelaksanaan pelatihan.
Selain itu IWIP juga memfasilitasi pelaksanaan on the job training/pemagangan, serta menyediakan peralatan pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan pelatihan.
“Kami juga menempatkan lulusan pelatihan yang lolos seleksi, untuk bekerja di IWIP,” sambung Mappa.
“Semoga kerja sama ini bisa menjadi solusi dalam meningkatkan keterampilan masyarakat, sehingga mampu menjadi bagian dalam geliat industri di Maluku Utara,” tutupnya. (*)