Sabtu, 2 November 2024

Kadinkes Halbar Diduga Tilep Anggaran Perawatan Mobil Dinas BKKBN

Salah satu mobil dinas BKKBN Halbar yang dibiarkan dan terparkir di Desa Kusumadehe, Jailolo | Foto: Istimewa/Kaidahmalut

HALBAR, KAIDAH MALUT – Kondisi dua unit mobil dinas jenis mini bus milik BKKBN Halmahera Barat, Maluku Utara saat ini terbengkalai dan tak terurus.

Amatan malut.kaidah id, Rabu, 14 Desember 20221, dua mobil dinas berwarna biru itu terparkir di tempat yang berbeda. Satu di area gudang Kantor Bupati Halmahera Barat dan satunya lagi di Desa Kusumadehe, Jailolo.

Padahal, aset daerah tersebut memiliki biaya perawatan yang dianggarakan melalui Dana Alokasi Umum (DAU) tahun 2022 yang melekat di Dinas Kesehatan (Dinkes) Halbar.

Salah satu pegawai Dinkes mengaku, jika anggaran perawatan dua mobil mini bus BKKBN melekat pada Dinkes, dan penganggarannya melalui DAU.

Mirisnya, dana tersebut diduga masuk ke kantong Kepala Dinkes, Novelheins Sakalaty. Novelheins juga diduga telah membongkar sendiri mobil tersebut, kemudian memasukkannya ke bengkel, lalu membuat nota kosong seolah-olah dirinya, telah melakukan perbaikan mobil dinas.

“Itu benar Pak wartawan, Pak Kadis (Novelheins,red) juga ada bicara begitu saat ambe nota kosong di bengkel. Dia bilang jangan intervensi. Anggaran Rp300 juta dari DAU dan Rp90 juta, Kadis so ambe. Kalau tidak percaya konfirmasi saja ke Kadis,” ungkap pegawai Dinkes yang enggan namanya disebutkan.

Tak hanya soal perbaikan mobil dinas yang disulap Kadinkes, pegawai ini pun membeberkan, bahwa tiap kali ada pencairan anggaran, Kadisa kerap melakukan pemotongan dengan jumlah yang besar, mulai dari Rp20 juta sampai Rp30 juta.

“Kalau ada pencairan, Kadis selalu ambil Rp20 hingga 30 juta di Bendahara. Tidak tahu dia mau buat apa? dan masih banyak lagi yang Pak Kadis lakukan hal seperti ini,” bebernya.

Tim malut.kaidah.id pun coba untuk konfirmasi ke Kepala Dinas Kesehatan. Kata Novelheins, untuk perawatan mobil dinas tidak ada anggaran.

“Tidak ada anggaran itu,” ucap Novelheins.

Sementara itu, Bendahara Pengeluaran Dinkes, Son saat dikonfirmasi mengaku, tidak tahu soal penganggaaran perawatan mobil dinas itu. Son, beralasan pihaknya harus berkoordinasi dengan Handika, selaku Kasubag Perencanaan Dinkes.

“Saya tidak tahu nilainya, saya tanya Pak Andika dulu,” singkatnya.

Handika pun akhirnya mengakui, soal anggaran perawatan mobil dinas. Ia mengaku untuk pemeliharan mobil dinas sebesar Rp90 juta.

“Dia punya anggaran perawatan Rp90 juta,” tandas Handika. (*)