HALBAR, KAIDAH MALUT – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Halmahera Barat (Halbar), Maluku Utara, Rosbery Uang diduga telah melakukan pengancaman kepada salah satu kontraktor di Halbar.
Kontraktor bernama Cella merupakan pemenang tender , pada proyek pembangunan ruang sekolah SMP Negeri 14 Halbar, di Desa Tahafo Kecamatan Ibu.
Namun, proyek tersebut disinyalir telah diambil alih oleh Kadisdikbud, tanpa melalui tahapan tender.
“Waktu kami ketemu Ciko di Kantor Bupati, dia (Ciko, red) mengaku kalau dirinya mendapat tekanan dari Ibu Ros (Kadis, red). Ciko bilang Ibu Ros katakan ke dia jangan sampai proyek lain kamu itu, saya hentikan,” tutur Cella, menirukan cerita Ciko kepadanya, Selasa, 09 Agustus 2022.
Cella bilang, waktu melakukan tender proyek tersebut ia menggunakan usaha milik Ciko. Bahkan, ia mengaku telah berkoordinasi dengan Ciko selaku pemilik CV Maziria Teknik.
“Kita kan sudah sepakat, saya tender proyek ini pakai perusahaan dan dia sudah setujui, bahkan saya sudah kasih fee ke Ciko, sehingga kita urus tender dan menang,” ungkap Cella.
Di awal, kata Cella, pihaknya telah memberikan uang sebesar Rp50 juta kepada Kepala Bagian ULP, Jain Kadir dan Wakil Bupati, Djufri Muhamad.
“Saya deal dengan Pak Kabag ULP lama dan Wabup, itu sudah berikan uang Rp50 juta. Waktu itu katanya untuk uang bola Persihalbar, tapi tiba-tiba Bu Kadis Pendidikan menghubungi saya melalui via telepon dan membentak. Beliau mencegah saya, untuk tidak lagi melanjutkan pekerjaan dengan mengaku proyek itu tim yang punya,” cetusnya.
Padahal kata Cella, belanja kebutuhan proyek, seperti pasir, batu sudah jalan, bahkan saat ini sementara penggalian pondasi bangunan.
“Setelah 10 hari ketika pasir dan batu turun dan papan proyek juga sudah dipasang,
Ibu Ros tiba-tiba telepon saya sekitar jam 10 malam, dengan nada marah dia bilang itu proyek yang dibawah itu atas arahan siapa, itu pendukung punya stop kerja,” kata Cella menirukan perkataan Kadisdikbud itu.
Ia justru merasa heran dengan pernyataan yang dilontarkan Kadis tersebut, pasalnya proses tender telah dilalui hingga tuntas, tapi tiba-tiba Kadis memutuskan proyek.
“Ini melalui tender bukan penunjukan langsung (PL), kalau PL ibu bisa bilang punya pendukung,” timpahnya.
Lucunya, Kadis juga mengaku bahwa pemenang tender adalah dirinya. Sementara yang membuat penawaran sejak awal, yakni CV Maziria Teknik.
“Dia mengaku sebagai pemenang tender. Padahal saat membuat penawaran proyek tersebut hanya kami. Ciko juga akhir-akhir ini susah diajak komunikasi,” tukasnya.
Sekadar diketahui, berdasarkan data resmi dari LPSE Halbar, pembangunan ruang laboratorium komputer beserta perabotannya di SMP Negeri 14 Halbar, bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) dengan jumlah pagu anggaran senilai Rp676 juta. Proyek tersebut sudah dimenangkan oleh perusahan CV Maziria Teknik yang beralamat di Desa Tobololo, Kecamatan Ternate Barat, Kota Ternate.