Senin, 4 November 2024

Kendalikan Inflasi, Pemkot Ternate Diminta Kolaborasi dengan Stakeholder

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Maluku Utara, R Eko A. Irianto (Foto: Dicky/Kaidahmalut)

TERNATE, KAIDAH MALUT – Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Maluku Utara, R Eko A. Irianto menyebutkan, inflasi tidak ada extra effort karena semuanya dianggap memiliki empat pilar yang sama.

Hal itu sama halnya dengan melakukan langkah-langkah, seperti evaluasi bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Ternate.

Ada empat pilar inflasi yang harus diperhatikan oleh pemerintah, di antaranya keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi dan komunikasi efektif.

Namun, sampai saat ini, Eko bilang Kota Ternate masih bergantung pada daerah lain untuk ketersediaan pasokan. Sehingga hal itulah yang menjadi salah satu penyebab adanya lonjakan harga. Bahkan kebutuhan masyarakat di Ternate masih sekitar 80 persen, bergantung pada kota lain.

“Untuk jangka pendek yakni kelancaran distribusi. Kolaborasi pemda dengan stakeholder perlu sekali, seperti dengan KSOP, ASDP, BMKG, Pelni, dan lainnya,” kata Eko usai menghadiri rapat TPID di lantai 3 Kantor Wali Kota Ternate, Kamis, 16 Februari 2023.

Menurut dia, adanya kolaborasi bersama pihak-pihak terkait sangat penting, karena dapat memperlancar distribusi.

Namun hal itu tidak berhenti sampai di situ, karena biasanya ketika mendekati hari besar isu keterjangkauan harga menjadi penting.

“Itu karena permintaan pasti sangat tinggi. Jadi ketika itu terjadi pemda sepakat melakukan operasi pasar. Kita berada di pasar dan melakukan pemantauan secara rutin, supaya masyarakat juga tetap menjaga kebutuhannya,” jelasnya.

Selain itu, komunikasi juga tidak kalah penting sebab kehadiran TPID satgas pasar itu, butuh komunikasi. Olehnya itu, pemerintah hadir untuk menjaga tidak ada spekulasi harga, penimbunan dan hal-hal lainnya.

“Makanya harus hadir di pasar ketika menjelang ramadan dan lebaran,” ucapnya.

Persoalan lainnya yakni risiko kenaikan bahan bakar, sehingga guna mengantisipasi untuk itu, dibentuklah Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan.

“Ya kita masuk dari program yang kita buat di Ternate, yaitu Gerakan Rindang Ternate. Itu adalah antisipasi hari besar, sehingga mendekati hari besar pun masyarakat punya alternatif sumber pangan. Dengan cara menanam di pekarangan rumah,” pungkasnya. (*)