TERNATE, KAIDAH MALUT – Ketua Bappilu PAN Kota Ternate Husein M. Umasangadji mengatakan, dinamika internal DPW PAN Maluku Utara tidak mempengaruhi kerja-kerja partai untuk Pemilu 2024.
Husein bilang, persoalan pengunduran diri beberapa pengurus dan bacaleg PAN, tidak berpengaruh pada target kursi nanti.
DPD sangat menghargai keputusan sejumlah kader yang menyatakan sikap mengundurkan diri, dari partai akhir-akhir ini.
Namun, ia optimis bahwa partai ini tetap kukuh dalam menghadapi Pemilu 2024.
“Meskipun ada kader yang mundur dari bacaleg dalam beberapa hari terakhir ini, tapi itu tidak berpengaruh komposisi bacaleg, karena sudah diantisipasi oleh masing-masing Ketua DPD kabupaten/kota,” kata Husein kepada Kaidah Malut, Sabtu, 06 Mei 2023.
Misalnya di Kota Ternate, pengurus DPD bergerak cepat sehingga telah mengsi kekosongan tersebut.
Dia menegaskan, PAN tetap optimis apabila kursi di DPRD di semua kabupaten/kota, tidak akan berpengaruh atau berkurang, atau bahkan bisa bertambah.
Sebab, lanjut dia, saat ini anggota DPRD baik di kabupaten/kota maupun provinsi, tidak ada yang mundur dan mereka masih mencalonkan diri kembali.
Sehingga itu, sambung dia, bisa mempertahankan kursi di dapil masing-masing.
“Bahkan komposisi caleg yang ada saat ini berpoetensi ada tambahan kursi, misalnya di Kota Ternate yang saat ini hanya dua kursi, periode selanjutnya berpotensi ada penambahan kursi jika dilihat dari komposisi bacaleg yang ada,” jelasnya.
Husein mengimbau kepada seluruh kader PAN di Maluku Utara khususnya di Kota Ternate, agar lebih bijak dalam menyikapi persoalan yang ada di tubuh iternal PAN Malut saat ini.
Menurutnya, itu merupakan keputusan mutlak DPP bahwa DPP mengiginkan komposisi, yang dipilih dalam caleg DPR-RI harus ada gambaran kursi.
“Bahwa kita semua menghormati sikap Iskandar Idrus yang mundur dari Ketua DPW PAN Malut. Untuk itu, semua kader harus bisa memahami apa yang dipikirkan oleh DPP,” imbau Husein.
Keputusan yang diambil DPP itu tentunya telah melakukan kajian dan analisa yang matang, serta terukur terkait dengan peluang upaya meraih kursi di dapil Maluku Utara.
Dengan demikian para kader di daerah, tidak dalam kapasitas mengomentari soal setuju atau tidak terkait keputusan DPP, sebab itu adalah ranahnya DPP.
Walau begitu, bisa dipahami bahwa beberapa kader di Maluku Utara merasa kurang puas dan kecewa.
“Ini adalah dinamika biasa di partai politik. Politik itu setiap keputusan pasti ada pro dan kontra. Pasti ada pihak yang puas dan tidak puas,” ujarnya.
Ia pula menegaskan, bahwa kehadiran Nita Budi Susanti bukanlah penyebab Iskandar Idrus hengkang dari jabatannya.
Pasalnya, Nita Budi Susanti adalah representatif perwakilan perempuan dalam komposisi caleg DPR-RI PAN dapil Maluku Utara.
Untuk itu, masalah tersebut tidak ada kaitan dengan masalah-masalah di Kedaton atau secara individu.
“Dalam ketentuan sudah jelas, bahwa setiap dapil harus ada keterwakilan perempuan, maka DPP mengakomodir Ibu Nita sebagai bacaleg DPR-RI. Itu karena hanya beliau sendiri yang merupakan perwakilan perempuan. Jadi kalau dinamika yang berkembang bahwa tidak diakomodirnya Iskandar karena masuknya Nita, itu tidak logis,” tegasnya.
“Semua kader PAN harus fokus dengan pencalegannya di tingkatan masing-masing, yakni menyiapkan syarat-syarat sebagai caleg,” sambungnya. (*)