Jumat, 18 April 2025

Hatari: Nurlaela Syarif Merusak Marwah Partai NasDem

Nurlaela Syarif dan Ahmad Hatari | Foto: colage/Malut Kaidah

TERNATE, MALUT KAIDAH – Perseteruan pada tubuh Partai NasDem kembali memanas. Kali ini datang dari pernyataan Ketua DPW Partai NasDem Provinsi Maluku Utara (Malut), Achmad Hatari melalui pesan grup WhatsApp, Sabtu, 14 Agustus 2021, sekira pukul 16.06 waktu setempat.

Hatari dalam pesan berantai tersebut menuliskan, Nurlaela Syarif tidak layak sebagai seorang kader Partai NasDem.

“Kami telah membahas dengan pihak DPP Partai NasDem. Hasilnya, Nurlela Syarief bukan kader yang diharapkan menjadi teladan, justru merusak marwah Partai NasDem,” sesal Hatari.

Dia mengatakan, kader Partai NasDem yang tidak pernah membayar iuran fraksi, tetapi malah berkilah pengabdiannya tidak sebanding dengan iuran fraksi selama ini.

“Dia yang menabur, pada saatnya dia menuai. Sepandai pandainya Tupai melompat, akhirnya jatuh juga,” begitu tulis Hatari di pesan WhatsApp tersebut.

Malut.kaidah.id yang mengonfirmasi isi pesan WhatsApp tersebut, sama sekali tidak merespon.

Terpisah, Nurlaela Syarif saat dihubungi via WhatsApp, Sabtu 14 Agustus 2021, mengaku bingung dengan pernyataan Ketua DPW Partai NasDem tersebut.

“Iuran fraksi yang mana??? Semua setoran fraksi lewat bank. Ada bukti pembayarannya semua, saya bingung soal-soal internal kok jadi konsumsi publik,” kata Nurlela Syarif.

Nurlela yang baru saja dinonaktifkan sebagai Sekretaris DPW Partai NasDem Maluku Utara itu, mengaku tidak tahu maksud pertanyaan Hatari tersebut.

“Saya tara (tidak) tahu maksudnya apa, kalau ada informasi saya tidak bayar iuran partai dan bukti-bukti saya merusak marwah partai, bukan lewat WA di group, tapi harus melalui mekanisme partai secara internal,” tegasnya.

Nurlela tidak mau menanggapi lebih jauh soal pernyataan Hatari itu, karena saat ini dirinya sedang sibuk mengawal Rancangan Awal RPJMD di DPRD dan kerja-kerjanya sebagai anggota legislatif.

“Saya tidak mau tanggapi lebih lanjut. Nanti tunggu langkah secara internal terhadap saya. Selesaikan masalah ini dI internal partai, bukan di ruang publik. Bukan di Group WhatsApp eksternal,” sesal Nurlela Syarif. *