TERNATE, KAIDAH MALUT – Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Ternate, Tonny Pontoh mempertanyakan konsep penerapan pengelolaan sampah, yang diperoleh para Lurah dan Camat se-Kota Ternate saat mengikuti Bimtek, di Bali beberapa waktu lalu.
“Camat maupun Lurah yang sebelumnya melakukan studi banding di salah satu desa di Bali, paling tidak menerapkan apa yang didapatkan selama studi banding,” kata Tonny saat diwawancarai, Rabu, 21 Desember 2022.
Menurut dia, apabila Camat dan Lurah seriusi masalah persampahan begitu balik dari Bali, persoalan ini semestinya sudah bisa menyelesaikan persoalan sampah di Ternate.
“Endingnya harus sekarang dan tidak perlu menunggu anggaran. Apa endingnya setelah sampai di Ternate, sampai saat ini kan belum ada, jadi tolonglah materi atau konsep yang didapatkan di Bali, harus diterapkan di masing-masing kelurahan,” ujarnya.
Sebelumnya, Camat Ternate Utara, Marus Ishak ketika dikonfirmasi tanggal 08 Desember 2022 lalu mengatakan, pada saat mengikuti public speaking kemudian keesokan harinya para Lurah melihat secara dekat salah satu desa terbersih di Bali, yaitu Desa Pelipuran.
“Kami turun langsung di desa itu dan melihat, kemudian mengadopsi atau meniru kebersihan desa itu,” kata Marus.
Meski waktunya singkat, namun Marus mengaku, saat itu sudah bisa menyerap secara konsep dan teori ketika berada di Bali.
“Memang di Bali ini sangat jauh dengan kegiatan hanya dua hari, tapi sangat maksimal,” tukasnya. (Nt)