TERNATE, KAIDAH MALUT – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Ternate memiliki terobosan baru dalam mewujudkan Kota Ternate zero waste (nol sampah).
Program DLH lewat Bidang Pengendalian, Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKL) ini adalah pengelolaan sampah menjadi berbagai produk bernilai ekonomis.
Kepala Bidang PPKL DLH Kota Ternate, M Syarif Tjan menyebutkan, produksi sampah kian hari terus meningkat, maka perlu adanya paradigma baru terkait penanganannya.
Paradigma yang dimaksud, yakni penanganan yang biasanya sekadar mengumpulkan, mengangkut dan membuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA), diubah ke pengolahan di hulu untuk menjadi berbagai produk.
Produksi sampah di Kota Ternate saat ini lebih banyak sampah organik, dibandingkan yang anorganik seperti plastik.
“Total keseluruhan sampah itu kan total 130 ton sehari. Nah untuk sampah organik jumlahnya 100 ton, sedangkan sisanya itu 30 ton yang anorganik,” jelas dia.
Syarif bilang, tempat-tempat yang banyak menghasilkan sampah seperti pasar dan pertokoan akan masuk dalam sebuah pilot projects DLH. Seperti sampah di Pasar Higienis Bahari Berkesan, kini ada yang mulai diolah menjadi batako.