TIKEP, KAIDAH MALUT – Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin meminta, semua pihak harus memperjuangkan jalur rempah, untuk menjadi warisan budaya UNESCO di Tahun 2024 nanti.

“Semua pihak harus berkolaborasi memperjuangkan agenda Jalur Rempah sebagai warisan budaya UNESCO pada tahun 2024,” kata Wapres Ma’ruf Amin.

Wapres menyampaikan itu saat menghadiri seminar nasional Melacak Jalur Peradaban Rempah Dunia – Enrique Maluku, di Kantor Wali Kota Tidore Kepulauan, Maluku Utara, Kamis, 11 Mei 2023.

Menurut Wapres, wilayah Maluku Utara adalah bagian penting dari perjalanan sejarah Jalur Rempah Nusantara.

“Maluku Utara adalah Titik Nol dari Jalur Rempah Dunia,” sebut Wapres.

Wapres menjelaskan, orang telah mengenal Nusantara, jauh sebelum Indonesia hadir sebagai sebuah nama bangsa dan negara.

Dengan berbagai anugerah sumber daya alam yang melimpah, tak terkecuali kekayaan rempah, Nusantara telah menarik pedagang dari berbagai penjuru, bahkan sebelum bangsa Eropa menginjakkan kaki di Nusantara.

“Literatur kuno mencatat, peran rempah Nusantara telah membentuk peradaban dunia sejak ribuan tahun lampau,” tutur Wapres Ma’ruf Amin.

Para peneliti, sebut Wapres, menemukan segenggam cengkeh pada wadah keramik yang terbakar di gurun pasir Suriah, di tepi Sungai Efrat, pada era Raja Yadihk – Abu, tahun 1721 Sebelum Masehi.

Padahal, cengkeh adalah tanaman asli yang tumbuh di Kepulauan Maluku.

“Itu membuktikan adanya aktivitas perdagangan yang bermula dari Nusantara,” ujar mantan Ketua MUI itu.

Dalam perkembangannya, kata Wapres, jalur perdagangan rempah semakin ramai, hingga jamak menyebutnya sebagai jalur rempah.

Melalui jalur rempah pula, katanya, agama-agama seperti Hindu, Buddha, dan Kristen, masuk ke Nusantara, tak terkecuali Islam, yang dibawa oleh para pedagang Arab dan India.

“Para sejarawan menduga Islam yang pertama kali masuk melalui wilayah Barus di Sumatra, kemudian mencapai daerah Moloku Kie Raha atau Ternate, Tidore, Bacan, dan Jailolo,” katanya.

Artinya, kata Wapres, seminar ini menegaskan, Maluku Utara dan Nusantara memiliki peran strategis dalam lintasan sejarah peradaban dunia di masa lalu.

“Dan saya yakin, Maluku Utara akan dapat tumbuh menjadi pusat gravitasi ekonomi global dan kawasan Indo-Pasifik di masa depan,” tandas Wapres. (*)