TIDORE, KAIDAH MALUT – Tahun ini jumlah perjalanan dinas seluruh anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tidore Kepulauan, Maluku Utara, untuk ke luar daerah sebanyak 9 kali.

Perjalanan tersebut, dilakukan oleh 3 pimpinan dan 22 anggota lainnya ke Jakarta. Nilai anggaran yang dipakai untuk pimpinan dan anggota pun berbeda-beda.

Lihat saja, untuk 3 pimpinan DPRD, masing-masing menghabiskan anggaran sebesar Rp50.975.000 sekali melakukan perjalanan dinas ke Jakarta. Sehingga akumulasi SPPD mencapai Rp152.925.000.

Hal tersebut juga berlaku pada 22 anggota DPRD dengan nilai Rp21.010.000 per orang, dalam sekali perjalanan dinas.

Hal tersebut pun dibenarkan oleh Wakil Ketua I DPRD Kota Tidore Kepulauan, Mochtar Djumati.

Mochtar membeberkan, jumlah anggaran untuk SPPD ketiga pimpinan DPRD dengan anggota berbeda. Pasalnya, nilai pimpinan disesuaikan dengan SPPD Wali Kota dan Wakil Wali Kota.

Sementara untuk anggota DPRD sama dengan eselon II. Hal tersebut berdasarkan Perpres Nomor 53 Tahun 2023.

Untuk agenda perjalanan dinas memang berbeda dengan tahun sebelumnya, karena saat ini telah menggunakan lumpsum.

Di mana, jika ada kelebihan SPPD maka itu menjadi milik pribadi.

“Kalau keuntungan atau kelebihan SPPD sekitar Rp20 jutaan. Dan itu jadi milik anggota (kami). Karena sekarang kan kita pakai lumpsum, jadi pertanggungjawabannya tidak seperti dulu lagi,” kata Mochtar, Selasa, 16 Januari 2024.

Dengan begitu, 9 kali perjalanan dinas diakumulasi dengan jumlah keuntungan, maka nilainya mencapai Rp180 juta per orang.

“Kita baru diberi keleluasan kali ini, setelah adanya Perpres 53, dan ini berlaku untuk semua DPRD di seluruh Indonesia. Kebebasan yang dimaksudkan ini, hanya pada soal pertanggungjawaban yang berbeda dengan tahun sebelumnya,” terangnya.

Ketua Partai NasDem Kota Tidore ini mengatakan, ada beberapa item yang terbilang mahal seperti akomodasi hotel.

“Masing-masing komisi nanti merencanakan kegiatannya kemudian disampaikan, dan rencananya itu dilakukan per semester, sehingga kita rencanakan untuk kegiatan perjalanan ini semuanya sama. Berbeda dengan dulu, kalau dulu itu pimpinan ada kelebihan perjalanan, karena ada undangan yang khusus untuk pimpinan, tidak untuk Anggota,” pungkasnya. (*)