TERNATE, KAIDAH MALUT – Salah satu pusat jajanan kuliner di Kota Ternate, bernama Pandara Kananga sudah mulai beroperasi. Pusat kuliner itu terletak Kelurahan Makassar Timur, Kecamatan Ternate Tengah, Maluku Utara.

Sebelum diresmikan oleh Wali Kota Ternate M Tauhid Soleman, pada Rabu, 25 Juli 2023, nama lokasi tersebut yakni Tapak.

Pengambilan nama Pandara Kananga sengaja diambil, karena ada kaitannya dengan perekonomian.

Dahuhu kala, Pandara Kananga adalah tempat berlabuh tradisional masyarakat Maluku Utara, dalam melakukan transaksi ekonomi melalui jalur laut. Pesisir pantai ini juga berada di kawasan Limau Kananga.

Kata Kabid Perumahan dan Permukiman Disperkim Ternate, Rosita Tauda, dahulu wilayah pesisir pantai setempat dijadikan sebagai tempat pengikat armada komoditi, sandang dan pangan yang berasal dari daerah lain Maluku Utara.

Pandara artinya dermaga untuk kapal tradisional berlabuh. Kapal tradisional itu, mengangkut barang komoditi.

Sedangkan Kananga artinya bunga pohon yang memiliki serbuk harum, di pesisir pantai Limau Kananga.

Baca halaman selanjutnya…

Rosita menjelaskan, selain Pandara Kananga ada juga Pandara Oti yang berdekatan dengan Dodoku Ali.

Kawasan pesisir yang merupakan satu kawasan yang dibagi berdasarkan fungsi ruang dari kawasan tersebut, yang didasari oleh kebiasaan Kesultanan Ternate

“Penempatan kawasan pesisir pantai berdasarkan tempat dan fungsi dari ruang pesisir, pada saat itu adalah yang pertama pendaratan dan persinggahan atau tempat berlabuh perahu, atau kapal tradisional pengangkut barang komoditi pangan dan jasa antar pulau,” cerita Rosita saat menjelaskan kisah Pandara Kananga.

Kemudian, lanjut Rosita, Pandara Oti sebagai tempat pendaratan Armada perdagangan antar pulau dan juga sebagai pusat pendaratan Armada tempur atau perahu kora-kora militer pertahanan maritim kesultanan Ternate.

Rosita menuturkan, bahwa Dodoku Ali atau dermaga tempat pendaratan atau pelabuhan yang diperuntukan khusus bagi Sultan Ternate.

Tempat itu pula, pusat angkutan adat Kesultanan Ternate dalam melakukan kunjungan ke daerah-daerah atau disebut Dorugam.

“Nama Dodoku Ali merupakan nama dari seorang Panglima angkatan laut atau kapita laut. Itu sering kali yang diabadikan sebagai penanda atau kebesaran, dari kesuksesannya di berbagai medan pertempuran dan pertahanan maritim,” pungkasnya. (*)