TERNATE, KAIDAH MALUT – Sekretaris Daerah Kota Ternate Jusuf Sunya menghadiri acara, Wisuda Tahfidz Quran yang dilaksanakan SMP IT Nurul Hasan Ternate, Maluku Utara.

Acara yang berlangsung khidmat dan meriah itu, dihelat di ballroom Sahid Hotel Ternate, Sabtu, 03 Juni 2023.

Hadir pula Dewan Pembina Yayasan Nurul Hasan, Muhammad Kasuba, dan pengurus yayasan serta guru, orang tua dan wali murid.

Dalam sambutannya, Sekda menyatakan wisuda tahfidz qur’an ini merupakan upaya menambah generasi qurani sebagai kader insaniah Islam, yang akan membawa harapan baru terkait dengan model pembelajaran Alquran.

Prosesi wisuda tahfidz yang dilakukan saat ini tentu sebagai model pembelajaran pendidikan, yang disesuaikan dengan kurikulum Islami modern.

“Kita berharap ke depan semakin banyak anak SD dan SMP mampu mempelajari, membaca dan menghafal Alquran,” ucap Jusuf.

Ia menyatakan, untuk lulus baca tulis Alquran tentu harus melewati proses ziyadah, yaitu terus menambah hafalan dan proses murojaah (menjaga hafalan Quran dengan mengulangnya secara terus menerus).

“Kita selalu mengapresiasi model
pembelajaran seperti ini dan ini sudah diterapkan oleh SMP Nurul Hasan. Kita tentu mendambakan lahirnya generasi qurani, yang bisa menghafal minimal 1 juz atau kalau bisa 30 juz,” ucap mantan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Sosial Kota Ternate ini.

Jusuf bilang, bagi orang tua murid, termasuk dirinya, begitu menaruh harapan dan kepercayaan yang tinggi, kepada yayasan pendidikan seperti Nurul Hasan ini.

“Dan penuh kesadaran dan kebanggan kita menitipkan dan menyekolahkan anak-anak di sekolah Nurul Hasan. Kita berharap output pendidikan Qur’an dan membentuk karakter anak,” ujar mantan Kepala Bagian Humas dan Protokol Kota Ternate ini.

Belajar Alquran selain untuk menumbuhkan karakter anak seperti penguatan akhlak dan moral, sambungnya, juga diharapkan sebagai sarana meraih wasilah dalam menumbuhkan rasa cinta kepada Alquran dan untuk selanjutnya belajar mentadabburi seiring perkembangan usia dan pendidikan anak didik.

Baca halaman selanjutnya…

“Alquran menjadi perisai dan pelindung diri dan dampak negatif. Karena itu di tengah kompleksitas teknologi sekarang ini, banyak dampak teknologi informasi dan banyak aplikasi virtual bila tidak disortir secara bijak, akan memberikan dampak negati dan berpengaruh buruk jika kita tidak hati-hati dalam menggunakan teknologi ini,” tukas Ketua Ikatan Alumni Lemhanas Maluku Utara itu.

“Karena itu kita mengharapkan lahirnya generasi qurani yang tidak saja menguasai ilmu dan teknologi juga menguasai dan mengamalkan Alquran sebagai landasan penguatan karakter anak didik kita,” papar Jusuf.

Saat ini, tambahnya, para orang tua harus mampu berperan mendorong percepatan generasi qurani.

“Generasi yang bisa mempelajari, menghafal, dan mengamalkan nilai-nilai dalam Quran. Karena bagaimanapun juga, kita akan menyongsong dan menghadap era Indonesia Emas pada tahun 2045. Karena di tangan mereka yang kita wisuda hari ini, tentunya masa depan bangsa berada. Belum lagi menghadapi bonus demografi 2025–2030 mendatang, di mana kelompok usia muda produktif yang diwisuda hari ini dalam beberapa tahun mendatang, akan menjadi penentu masa depan bangsa,” tutup Sekda. (*)