“Alquran menjadi perisai dan pelindung diri dan dampak negatif. Karena itu di tengah kompleksitas teknologi sekarang ini, banyak dampak teknologi informasi dan banyak aplikasi virtual bila tidak disortir secara bijak, akan memberikan dampak negati dan berpengaruh buruk jika kita tidak hati-hati dalam menggunakan teknologi ini,” tukas Ketua Ikatan Alumni Lemhanas Maluku Utara itu.

“Karena itu kita mengharapkan lahirnya generasi qurani yang tidak saja menguasai ilmu dan teknologi juga menguasai dan mengamalkan Alquran sebagai landasan penguatan karakter anak didik kita,” papar Jusuf.

Saat ini, tambahnya, para orang tua harus mampu berperan mendorong percepatan generasi qurani.

“Generasi yang bisa mempelajari, menghafal, dan mengamalkan nilai-nilai dalam Quran. Karena bagaimanapun juga, kita akan menyongsong dan menghadap era Indonesia Emas pada tahun 2045. Karena di tangan mereka yang kita wisuda hari ini, tentunya masa depan bangsa berada. Belum lagi menghadapi bonus demografi 2025–2030 mendatang, di mana kelompok usia muda produktif yang diwisuda hari ini dalam beberapa tahun mendatang, akan menjadi penentu masa depan bangsa,” tutup Sekda. (*)