TERNATE, KAIDAH MALUT – Gubernur Provinsi Maluku Utara Abdul Gani Kasuba (AGK) memastikan hingga akhir masa jabatannya, akan mempertahankan Maluku Utara sebagai daerah dengan pertumbuhan ekonomi paling tinggi di Indonesia.
Hal tersebut ia utarakan saat mengisi acara Makin Cakap Digital yang digagas Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) yang berlangsung di SMA Negeri 5 Kota Ternate, Sabtu, 18 Februari 2023 lalu.
“Alhamdulillah saya baru tiba dari Jakarta pagi tadi, perlu saya ingatkan bahwa semangat Maluku Utara harus tetap kita jaga, jangan sampai pudar,” ungkap AGK.
Politikus PDIP ini menambahkan, pemerintah pusat telah menetapkan pertumbuhan ekonomi Maluku Utara tertinggi dari seluruh Provinsi di Indonesia. Ia bahkan mengaku, telah berkomunikasi dengan Presiden Jokowi mengenai kondisi kemiskinan di daerahnya yang tidak sebanding dengan laju pertumbuhan ekonomi.
“Pejabat negara kadang-kadang bertemu dengan saya, menyampaikan terima kasih Gubernur Maluku Utara telah mengangkat prestasi di satu negeri yang jauh dari pusat ibu kota negara, yang begitu kecil dan terkecil dari seluruh provinsi di Indonesia, namun mampu mengangkat ke dunia. Di mana, kemarin presiden menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi Maluku Utara tertinggi di dunia, begitu katanya. Tentu dengan berbagai alasannya, meskipun sudah saya sampaikan ke presiden bahwa rakyat saya masih susah,” ujarnya.
Gubernur Maluku Utara dua periode ini bilang, prestasi lainnya juga diberikan pemerintah pusat ke maluku utara. Di mana, Maluku Utara dijuluki sebagai daerah paling bahagia se-Indonesai.
“Bahkan nomor satu lagi. Jujur saya sampaikan ke presiden bahwa saya tidak tau bahagia itu dari segi apa, saya tidak tau karena saya sendiri saja masih sengsara,” kata AGK menambahkan.
“Jadi mereka menganggap ketika sampai di Maluku Utara ada perasaan bahagia oleh para pejabat negara katakanlah seperti itu,” ungkapnya.
Gubernur AGK sering kali menyinggung Badan Pusat Statistik (BPS) di forum-forum resmi, mengenai data hasil survei yang menempatkan maluku utara sebagai daerah paling bahagia di Indonesia.
“Saya juga pertanyakan kepada statistik dari mana kalian dapatkan data kebahagiaan itu. Namun presiden katakan pak gubernur itu kan statistik bukan maunya pak gubernur, karena mereka yang menilai,” katanya menirukan perkataan presiden.
“Kata orang-orang di statistik bahwa mereka telah mengelilingi maluku utara dan tidak menemukan orang yang berwajah fals, kita di sini sering bilang muka berkerut, katanya semua tersenyum walaupun susah,” jelasnya.
Kendati begitu, ia berharap masyarakat dapat mempertahankan prestasi tersebut.
“Ini yang mungkin harus kita pertahanan kepada masyarakat kita agar supaya meskipun orang melihat kita susah,” cetusnya.
Mengutip laporan perekonomian provinsi maluku utara yang dirilis Bank Indonesia pada 30 Agustus 2022 menyebutkan. Perekonomian provinsi maluku utara pada triwulan II 2022 tumbuh sebesar 27,74% (yoy), tetap tumbuh tinggi meskipun mengalami deselerasi dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 28,33% (yoy).
Maluku Utara menjadi provinsi dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di Indonesia untuk periode triwulan II 2022, bersama dengan Papua sebagai provinsi dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi kedua, serta Sulawesi Tengah dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi ketiga.
Sementara, Badan Pusat Statistik (BPS) Maluku Utara mencatat persentase penduduk miskin September 2022 naik menjadi 6,37 persen.
Atau naik 0,14 persen poin terhadap Maret 2022 dan menurun 0,01 persen poin terhadap September 2021.
Jumlah penduduk miskin di Maluku Utara pada September 2022 sebesar 82,13 ribu orang, naik 2,26 ribu orang terhadap Maret 2022 dan menurun 0,95 ribu orang terhadap September 2021.
Persentase penduduk miskin perkotaan pada Maret 2022 sebesar 5,18 persen, naik menjadi 6,17 persen pada September 2022. Sementara persentase penduduk miskin perdesaan pada Maret 2022 sebesar 6,66 persen, turun menjadi 6,45 persen pada September 2022.
Dibanding Maret 2022, jumlah penduduk miskin September 2022 perkotaan naik sebanyak 3,85 ribu orang dari 19,09 ribu orang pada Maret 2022 menjadi 22,94 ribu orang pada September 2022.
Sementara itu, pada periode yang sama jumlah penduduk miskin perdesaan turun sebanyak 1,60 ribu orang dari 60,79 ribu orang pada Maret 2022 menjadi 59,19 orang pada September 2022.
Garis Kemiskinan pada September 2022 tercatat sebesarRp544.278,-/kapita/bulan, dengan komposisi Garis Kemiskinan Makanan sebesar Rp423.139,- (77,74 persen) dan garis kemiskinan bukan makanan sebesar Rp121.138,- (22,26 persen).
Pada September 2022, secara rata-rata rumah tangga miskin di Indonesia memiliki 5,12 orang anggota rumah tangga. Dengan demikian, besarnya garis kemiskinan per rumah tangga miskin secara rata-rata adalah sebesar Rp2.786.703,-/rumah tangga miskin per bulan.
Secara umum, pada periode Maret 2016-September 2022, tingkat kemiskinan di Maluku Utara cenderung berfluktuatif. Pola yang berbeda terjadi dari Maret 2017 hingga September 2019 yang menunjukkan pola semakin meningkat.
Sementara itu, kenaikan jumlah dan persentase penduduk miskin pada periode Maret 2020 dan September 2020 disebabkan oleh adanya pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia, tidak terkecuali Maluku Utara.
Sejak Maret 2021 sampai Maret 2022 Kemiskinan Maluku Utara mengalami penurunan, tetapi pada September 2022 Kemiskinan Maluku Utara kembali naik. Perkembangan tingkat kemiskinan Maret 2015 sampai dengan September 2022.
Garis kemiskinan per rumah tangga adalah gambaran besarnya nilai rata-rata rupiah minimum yang harus dikeluarkan oleh rumah tangga untuk memenuhi kebutuhannya agar
tidak dikategorikan miskin.
Untuk mengukur kemiskinan, BPS menggunakan konsep kemampuan memenuhi kebutuhan dasar (basic needs approach). Dengan pendekatan ini, kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan non makanan yang diukur menurut Garis Kemiskinan. (*)

Tinggalkan Balasan