“Kota Ternate masih memiliki pekerjaan rumah besar, untuk menurunkan prevalensi stunting,” kata Tauhid.
Prevalensi stunting Kota Ternate sebesar 17 persen.
Tauhid berharap TPPS mampu berkomitmen untuk terus berkoordinasi, secara aktif dan kooperatif dengan seluruh stakeholder.
“Terutama dengan TPPS Maluku Utara,” ucap Tauhid.
Dengan begitu, konvergensi intervensi terhadap sasaran prioritas dapat berjalan efektif mulai dari level provinsi, kabupaten/kota sampai tingkat kecamatan dan kelurahan.
Di kesempatan itu pula, Ketua TP PKK Kota Ternate Marliza Marsaoly dikukuhkan sebagai Bunda Genre Kota Ternate.
Setelah menerima mandat Bunda Genre, Marliza mengungkapkan, program ini sebagai bentuk pembekalan terhadap remaja sebelum masuk, pada usia perkawinan.
Ini adalah pengetahuan dasar khusunya kesehatan, jadi bisa dipahami dan menjadi bekal bagi mereka dalam menyiapkan generasi penerus.
Harapan Marliza, tentunya harus mendukung penuh kerja-kerja pemerintah baik pusat, maupun daerah yang terkait dengan perencanaan kehidupan.
“Kenapa ini melekat juga kepada istri Kepala daerah? yang pastinya agar lebih bersinergi dengan program PKK khusunya program kerja Pokja 1,” tambahnya.
Pogram ini juga sebagai upaya untuk meminimalisir berbagai faktor penyumbang, sebab terjadinya stunting. (*)