TERNATE, KAIDAH MALUT – Kerja sama PT Malut Maju Sejahtera (MMS) dengan Pemerintah Kota Ternate, terkait pengelolaan Stadion Gelora Kie Raha akhirnya dihentikan.

Stadion Gelora Kie Raha merupakan homebase club sepak bola liga II, yang ada di Maluku Utara.

Alasan pemutusan kerja sama itu lantaran usulan PT MMS, tidak ada tindak lanjut dari Pemkot Ternate. Padaha awalnya dua belah pihak, sudah membicarakan lebih dalam terkait rencana investasi kurang lebih Rp10 miliar itu, dan tinggal tanda tangan kontrak atau MoU.

Perwakilan PT MMS, M Asgar Saleh menyampaikan bahwa awalnya pada tanggal 27 Desember 2022 ia diminta pimpinan perusahaan, untuk melakukan pembicaraan dengan Wali Kota Ternate, M Tauhid Soleman, dengan tujuan menyampaikan keinginan tersebut.

“Pada tanggal 24 Januari 2023, saya bertemu langsung dengan Wali Kota diruangannya, menyampaikan surat resmi dari PT MMS terkait pemanfaatan itu. Waktu itu Wali Kota merespon sangat baik, dengan memanggil Kabag Kerja Sama (Chairul Saleh) untuk memproses kerja sama itu,” ungkap Asgar, saat konferensi pers di Hotel GAIA, Kamis, 02 Februari 2023.

Dua hari kemudian, ia melakukan rapat bersama dengan tim investasi daerah Pemkot, atas undangan Sekda Jusuf Sunya.

“Disitu ada Dinas Perkim, PU, Bappeda, Keuangan, Aset Daerah, Bagian Hukum, Kabag Kerja sama dan beberapa instansi dinas terkait,” ucapnya.

Ia bilang, rapat tersebut kemudian menyimpulkan bahwa Pemkot akan menerima investasi terkait rehabilitasi dan pembangunan standion Gelora Kie Raha, disesuaikan dengan standar liga yang telah dikeluarkan oleh PSSI.

“Setelah rapat itu, dua hari kemudian saya bertemu dengan Sekda meminta kepastian tentang MoU,” katanya.

Asgar menjelaskan, sesuai dengan Permendagri Nomor 22 Tahun 2020, terkait dengan kerja sama antar daerah atau antar daerah dengan pihak ketiga diatur beberapa klausul. Jika kerja Sama pihak ketiga dengan Pemerintah daerah biasanya diawali dengan pembuatan MoU.

“Itu detailnya nanti dibukukan dalam perjanjian kerja sama. Proses kerja sama itu membutuhkan waktu, karena menunggu persetujuan dari DPRD. Secara lisan saya juga sudah berkoordinasi dengan ketua DPRD dan beberapa pimpinan, mereka rata-rata mendukung,” jelasnya.

Menurutnya, pada saat pembicaraan ditanggal 30 Januari 2022, di ruangan Sekda yang dihadiri Kabag Kerja Sama, memastikan akan ada penandatangan MoU pada hari Kamis, 02 Februari 2023.

“Atas dasar itu saya meminta pimpinan kami Pak Dirk Soplanit, Direktur PT MMS untuk menghadiri penandatanganan. Namun, sampai saat ini sudah tidak ada respon dari beberapa pejabat. Padahal sudah dihubungi melalui WhatsApp dan telepon,” terangnya.

“Kabar terkait MoU itu pun tidak terealisasi. Kita merasa dipermainkan, karena tidak ada kejelasan,” pungkasnya.

Direktur PT MMS, Dirk Soplanit mengatakan pihaknya sudah melakukan beberapa tahapan awal dan jika pemkot menyetujui, mereka akan melakukan rehabilitasi sesuai standar regulasi dari PSSI maupun Liga.

“Kita sudah memulai dari sekarang karena mengingat beberapa bulan lagi kompetisi sudah mulai berjalan. Kita harus memperbaiki stadion sesuai regulasi yang ada, mulai dari rumput hingga fasilitas lainnya,” timpalnya.

Ia bilang, pihaknya sangat gembira dan senang hati setelah menerima informasi terkait kerja sama itu dari Pemkot Ternate. Bahkan langsung datang ke Ternate untuk melakukan penandatanganan MoU.

“Ternyata lain dari harapan kita. Sampai jam ini tidak ada respon lagi dari Pemkot. Jika ada yang harus kami penuhi disampaikan, tapi sampai tidak,” sesalnya.

Untuk itu, pihaknya memutuskan untuk tidak melanjutkan kerja sama dengan Pemkot Ternate terkait pengelolaan Gelora Kie Raha.

“Kita sudah putuskan tidak lagi bekerja sama dengan Pemkot Ternate lagi. Kami close (tutup) untuk tidak lagi menggunakan stadion ini sebagai homebase kita. Nanti ke depan kita akan melihat untuk membuat homebase kita di Maluku Utara. Tapi tidak lagi dengan Gelora Kie Raha,” ujarnya.

Ia juga menyebutkan, bahwa dalam waktu dekat ini PT MMS akan mencari lokasi di Maluku Utara. Apabila tidak ada, maka yang terdekat di Sulawesi Utara.

“Kalau di Sulawesi Utara itu tidak lama. Karena kita akan buat homebase di Maluku Utara. Pemain-pemain juga didominasi dari Maluku Utara,” pungkasnya. (*)