Disisi lain, pertunjukan ini juga untuk memupuk rasa cinta terhadap kebudayaan daerah sejak dini. Terutama bagi masyarakat Kota Ternate dan generasi muda.
“Ini pula bisa mendekatkan masyarakat dengan kebudayaan tradisional, sebagai identitas yang berkelanjutan. Selain itu ini juga menyalurkan minat dan bakat generasi muda, terhadap karya seni musik, tari dan pengetahuan serta permainan tradisional,” kata Hasan.
Dengan begitu, event ini tentu bisa menjadi pemantik kreatifitas generasi muda, dalam upaya pengembangan tradisi Ternate dan Maluku Utara di era modern.
“Kami berharap acara ini sukses dan peminat musik tradisional semakin banyak, terutama generasi muda. Karena musik tradisional merupakan identitas kita orang Ternate, jadi jangan sampai hal ini punah begitu saja,” imbuhnya.
Meski ada beberapa kendala teknis, namun panitia terus berupaya memperbaiki, demi kesuksesan pertunjukan mendatang.
Sekadar diketahui, launching Rima Raga Rempah juga dihadiri Jafar M Dun yang mewakili sutradara dan penulis naskah alur dan ketokohan, dalam cerita serta keterlibatan talent berdasarkan usia.
Selain tiga nama tersebut, hadir pula Lutfi Ali selaku Tim Riset Project sekaligus Pemerhati Budaya, dan Kepala Dinas Kebudayaan Kota Ternate, Syarif Sabatun.
Launching dibuka secara simbolisasi dengan pemukulan tifa. (Nt)